Joko Widodo meminta pelajar NU tak jadi Ahli Hoaks

175

INAnews.co.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo meminta agar para pelajar Nahdlatul Ulama menyikapi perkembangan teknologi dengan tepat. 

Hal ini ia sampaikan ketika membuka XIX Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XVIII Ikatan Pelajar Putri Nadhlatul Ulama (IPPNU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12).

“Respons bijak sehingga lebih banyak maslahat. Jangan sampai pelajar NU malah terjebak jadi ahli hoaks,” ujar Jokowi.

Jokowi juga kembali mengungkit isu hoaks terkait keterlibatannya dengan Partai Komunisme Indonesia sebagai contoh mudahnya kabar bohong ditemukan di media sosial.

Namun, Jokowi menyatakan sebelumnya telah sering mengklarifikasi hal itu tetapi isu PKI tetap menyerang dirinya. Salah satunya adalah gambar dirinya berada di bawah panggung ketika Ketua Umum PKI D.N Aidit berpidato pada 1955. 

“Lahir saja belum tapi sudah dipasang gambar ini. Itu kejamnya media sosial kalau dipakai untuk kepentingan politik sesaat, tidak mendidik dan tidak mencerdaskan rakyat,” tutur mantan Wali Kota Solo ini. 

“Padahal PKI bubar 1965-1966. Saya lahir 1961. Saya baru empat tahun, masih balita tapi sudah ditunjuk PKI. Logika enggak masuk tapi 9 juta lebih percaya itu. Kan bahaya,” kata Jokowi. 

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi turut mengajak pelajar NU tetap menjaga persatuan dan kesatuan di tengah tahun politik. Keberagaman masyarakat Indonesia ditegaskan sebagai berkat Allah. 

Dan disisi lain, ia menyatakan Indonesia membutuhkan manusia unggul, cerdas, inovatif, dan cinta tanah air demi mempercepat kemajuan bangsa. 

“Pelajar NU harus ahli robotik, mengerti internet of things, mengerti Virtual Reality karena memang kita harus merespons perubahan global sekarang ini,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini. 

Baca Juga

Komentar Anda

Your email address will not be published.