BNI Syariah Raih Penghargaan 20 Pilar Finansial Indonesia Award 2020 dari The Iconomics

238

INAnews.co.id, Jakarta-BNI Syariah meraih penghargaan 20 Pilar Finansial Indonesia Award 2020 dari The Iconomics. Penghargaan ini diberikan secara virtual dalam acara Webinar & Virtual Award Indonesia dengan tema Menjaga Resiliensi Industri Finansial “Peluang dan Tantangan Industri Keuangan dengan Menakar Ketahanan dan Kekuatan di Babak Kenormalan Baru”, Kamis (16/07/20).

Penghargaan ini diberikan oleh Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro kepada Pemimpin Divisi Kesekretariatan dan Komunikasi Perusahaan BNI Syariah, Bambang Sutrisno. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Periode 2010-2013 Darmin Nasution dan Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS, Iman Gunadi.

Award ini ditujukan kepada perusahaan-perusahaan jasa keuangan di Indonesia yang memiliki peran besar dalam perekonomian nasional. Adapun secara spesifik diberikan kepada perusahaan perbankan dan pembiayaan (multifinance) yang aktif memberikan bantuan dan dukungan penanganan COVID-19 yang tertangkap pada media.

Bambang Sutrisno mengatakan penghargaan 20 Pilar Finansial Indonesia Award 2020 kategori perbankan ini memicu kami untuk terus menjaga stabilitas kinerja BNI Syariah ditengah kondisi pandemi COVID-19 dan menjadi partner yang semakin Hasanah bagi segenap masyarakat.

Dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, BNI Syariah bekerja sama dengan Yayasan Hasanah Titik telah menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp4 miliar.

Penyaluran bantuan yang dilakukan diantaranya adalah melalui program Tebar Hasanah untuk Negeri dengan tema BerHasanah dengan Berbagi yaitu Bersama #BNISyariahLawanCorona.

Beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu #TetanggakuHasanahku yaitu berbagi kebutuhan pokok, makanan sehat dan masker untuk tetangga yang membutuhkan; #IBUHasanah yaitu infaq Beras untuk ummat Hasanah Lansia dan Dhuafa; #1000BerkahHasanah yaitu berbagi kebutuhan pokok untuk 1000 Ojek Online; dan #TebarHasanah yaitu berbagi kebutuhan pokok, APD dan masker untuk para Pejuang Kesehatan.

BNI Syariah bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyelenggarakan program Donasi Rutin Tanpa Lupa melalui Fitur Smart Shadaqah, merupakan fitur pendebetan BNI iB Hasanah Card secara rutin tiap bulan untuk donasi melalui kerjasama dengan badan amil. Diharapkan fitur ini dapat memberikan kemudahan donasi dan bisa lebih berkontribusi untuk masyarakat yang terkena musibah/bencana salah satunya terkait pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. BNI Syariah juga bekerjasama dengan ACT dalam program #BersamaLawanCorona HasanahCard X ACT.

BNI Syariah juga bekerjasama dengan Dompet Dhuafa menginisiasi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan membangun fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 berupa RS Container Covid-19 di RST Dompet Dhuafa, Parung, Bogor. Penggalangan dana untuk RS Container Covid-19 bersama Dompet Dhuafa dihimpun melalui platform Wakaf Hasanah BNI Syariah. Masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat berdonasi langsung melalui platform tersebut.

Bagi nasabah tabungan BNI Syariah baik baru maupun eksisting juga dapat berpartisipasi dengan cara membuka tabungan atau top up saldo minimal Rp25 juta yang diblokir sesuai tenor program. Nasabah akan memperoleh hadiah langsung berupa wakaf untuk pembangunan project RS Container Covid-19.

Ditargetkan dana yang terkumpul untuk program ini sebanyak Rp250 juta. Diharapkan RS Container bisa membantu rumah sakit yang ditunjuk Pemerintah untuk menangani penderita COVID-19.

Untuk antisipasi kondisi usaha nasabah, BNI Syariah memberikan keringanan (restrukturisasi) berupa penundaan pembayaran kepada nasabah yang terdampak COVID-19. Bentuk keringanan restrukturisasi yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi dan jenis usaha nasabah. Restrukturisasi ini diharapkan dapat membantu memudahkan nasabah dalam hal pembayaran kewajibannya.

BNI Syariah terus mengkokohkan layanan digital demi mempermudah transaksi nasabah, diantaranya melalui aplikasi uang elektronik syariah pertama di Indonesia yaitu HasanahKu.

Sebagai produk unggulan, HasanahKu menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system. HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf, sehingga terbentuk kemitraan strategis menggunakan skema business to business (B2B) dengan ekosistem merchant dan community base yang salah satunya diwujudkan melalui kolaborasi dengan perusahaan rintisan (start up) berbasis teknologi serta perusahaan teknologi finansial (fintech).

Untuk kenyamanan nasabah bertransaksi saat pandemi COVID-19, BNI Syariah menghimbau segenap nasabah menggunakan layanan E-Banking (BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking). BNI Syariah menawarkan berbagai promo menarik e-commerce. Hal ini untuk mendorong masyarakat tetap berada di rumah dan melakukan transaksi berbelanja dari rumah. Berkaitan dengan hal ini, BNI Syariah menghimbau masyarakat membaca petunjuk keselamatan dan kehati-hatian dalam menerima paket e-commerce.

Bagi nasabah yang ingin mengisi form pembukaan rekening via online, BNI Syariah menyediakan fasilitas e-form pembukaan rekening dengan mengakses https://bro.bnisyariah.co.id. Di website ini calon nasabah dapat menentukan sendiri jenis tabungan yang akan dipilih dimanapun dan kapanpun melalui mobile phone sehingga waktu lebih efisien.

Atas kepercayaan dan dukungan segenap nasabah, Per triwulan I tahun 2020 BNI Syariah mencetak laba bersih Rp214,01 miliar dan memiliki aset sebesar Rp51 triliun. BNI Syariah juga telah naik kelas menjadi BUKU 3 atau mempunyai modal inti di atas Rp5 triliun. Dari sisi bisnis, BNI Syariah pada triwulan I tahun 2020 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp32,33 triliun dan menghimpun DPK sebesar Rp44,86 triliun.

Dalam penghargaan ini, The Iconomics menggunakan beberapa kriteria penilaian yang disaring berdasarkan sejumlah alat ukur baik bersifat kuantitatif dan kualitatif diantaranya adalah ekspos media, kontribusi dukungan penanganan COVID-19, dan dampak ekonomi. Sedangkan dua tahap metodologi yang digunakan diantaranya adalah media monitoring & intelligence dan panel redaksi.

Baca Juga

Komentar Anda

Your email address will not be published.