INAnews.co.id, Rote Ndao – Alfred Saudila seorang calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan 1, menemukan adanya penggelembungan suara di Pemilu 2024 yang diselenggarakan tahun ini.
Dalam pernyataannya yang disampaikan kepada media pada Jumat, 1 Maret 2024, di sela-sela kegiatan pleno Saudila mengecam tindakan penggelembungan suara yang terjadi di Kabupaten Rote Ndao.
Saudila yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua 1 DPD Partai NasDem dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Kabupaten Rote Ndao menyatakan bahwa hal tersebut tidak dapat dibiarkan dan pihak yang terlibat dalam tindakan ini harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Ada penggelembungan suara yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk menguntungkan seseorang atau orang lain dengan sengaja maka saya sebagai pimpinan DPRD sekaligus sebagai Wakil Ketua 1 DPD Partai NasDem dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Kabupaten Rote Ndao saya meminta kepada pihak-pihak yang berwajib untuk mendalami dan menelusuri apa yang menjadi isu dan sesuai dengan hasil pleno malam ini bahwa ternyata memang betul,” ujar Saudila.
Saudila juga meminta pihak yang berwenang untuk menyelidiki masalah ini dan menindak siapapun yang terlibat, terlepas dari jabatan atau posisi mereka.
Saudila menegaskan bahwa kasus ini harus diungkap dan ditangani sesuai dengan hukum yang berlaku, dan proses hukum jika ditemukan keterlibatannya.
“Tidak hanya menguntungkan pihak-pihak yang melakukan kejahatan politik ini tetapi juga merugikan partai-partai lain sehingga saya minta supaya siapapun pihak itu harus ditindak secara hukum karena ini sudah termasuk kejahatan pemilu kejahatan politik yang sangat luar biasa jadi saya meminta kepada pihak-pihak yang berwajib untuk menyelidiki masalah ini dan harus ditegakkan secara hukum, undang-undang pemilu harus ditegakkan,” tambahnya.
Hasil pleno malam ini ternyata betul terjadi penggelembungan suara dari 1 calon tertentu yang dimainkan oleh pihak-pihak tertentu kepada calon tertentu.
Hal itu ditemukan dari suara caleg tertentu yang pada awalnya suara tersebut kecil, ternyata pada hasil pleno tadi suara caleg yang sedikit itu ternyata suaranya di atas caleg yang awalnya jumlah suaranya diatas.
“Jujur saja saya tidak menyembunyikan kasus ini sekalipun ini terjadi di Partai NasDem, atas nama partai kita juga malu sehingga kita minta supaya selain kebenaran itu sudah berhasil ditemukan namun pihak-pihak yang melakukan ini harus ditindak secara hukum,” geram Saudila.
Saudila juga menyatakan bahwa meskipun kejahatan politik ini terjadi di dalam Partai NasDem, Ia tidak akan menyembunyikan kasus ini dan akan mengungkapkan kebenaran apa pun hasilnya, serta akan menindak siapapun yang terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Ini bukan masalah politik atau partai, tetapi masalah kejahatan yang harus ditangani secara serius,” tandasnya.
Selain itu, Saudila juga meminta kepada semua pihak terkait untuk bersikap adil dan netral dalam penanganan kasus ini dan menjamin bahwa semua pihak yang terlibat, termasuk dari Partai NasDem, akan menerima proses hukum yang sesuai.
Kasus ini telah mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Rote Ndao dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rote Ndao, yang berkomitmen untuk menyelidiki dan menindaklanjuti kasus ini secara adil dan transparan.
Kepala Bawaslu Kabupaten Rote Ndao, hingga berita ini turun belum berhasil dikonfirmasi.
Tetapi percakapan dengan anggota panwaslu yang engan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas.
Kasus ini juga mendapatkan respons dari pihak Partai NasDem, yang menyatakan bahwa mereka akan mendukung proses hukum yang berjalan dan menjamin bahwa partai tidak akan melindungi siapapun yang terlibat dalam tindakan tersebut.
Saudila juga menegaskan bahwa ia akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam penanganan kasus ini dan memastikan bahwa kebenaran akan terungkap.
Reporter : Dance Henukh