INAnews.co.id, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Rabu 8 Mei 2024 telah melaksanakan Rapat Kerja Daerah IV di Ruang Gelatik Utama Kantor Walikota Jakarta Selatan.
Rakerda IV kali ini mengangkat tema, Eksistensi MUI Jakarta Selatan Dalam Merajut Kesatuan Umat.
Dalam sambutannya Ketua MUI Kota Adm. Jakarta Selatan, KH. Ahmad Nawawi menyampaikan bahwa tujuan dari Rakerda kali ini adalah untuk menyusun dan menetapkan Program Kerja Bidang dan Lembaga di tubuh MUI Jaksel tahun 2024.
“Dengan harapan merealisasikan eksistensi Majelis Ulama Indonesia Jakarta Selatan dalam merajut persatuan umat. Kami juga berencana Gedung MDI, yang akan dipakai oleh MUI, DMI dan Ifqoh Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan tujuan sinergitas dalam menjalankan program-program dakwah di Jakarta Selatan,” ucapnya.
Kegiatan RAKERDA IV ini secara resmi dibuka oleh, Edi Sumantri, selaku Wakil Wali Kota AdmInistrasi Jakarta Selatan.
Edi Sumantri dalam menyampaikan apresisasi kepada para ulama dan habaib, dengan bantuan berupa dukungan Ulama dan Habaib didalam pembangunan di Jakarta Selatan, khususnya pembangunan mental.
“Saya pesan agar MUI mendampingi umat Islam agar selalu menjadi bagian dalam pembangunan Jakarta Selatan sehingga pembangunan yang dicapai akan sangat bermanfaat untuk semua umat yang ada di Jakarta Selatan,” pesan Edi Sumantri.
Selanjutnya, Ketua Pembangunan Gedung MUI Jakarta Selatan, DR. Yasdar sampaikan bahwa tujuan dari pembangunan gedung ini adalah pertama adanya rasa keprihatinan akan kantor MUI Jakarta selatan yang dirasa kurang proper, kedua diharapkan MUI dalam mengatur organisasinya dapat lebih baik.
“Bahkan sampai dengan yang terkait dengan urusan ekonomi umat. Gedung ini nantinya, selain digunakan oleh MUI Jakarta Selatan, juga akan digunakan oleh Dewan Masjid Indonesia Jakarta Selatan dan IPQOH (Ikatan Persaudaraan Qori dan Qoriah) Jakarta Selatan,” ujar Yasdar.
Diperkiraan biaya pembangunan gedung tiga tingkat MUI Jakarta Selatan akan menelan biaya sekitar Rp. 9 Milyar
“Kedepannya gedung itu pun dapat digunakan untuk gedung serba guna sehingga keperluan masyarakat seperti pernikahan, rapat kerja, musyawarah, dan lain-lain,” ujar Yasdar.
Yasdar sampaikan terkait dana tersebut digalang dari para dermawan, pengusaha muslim, donatur dan BAZNAS.
Wakil Ketua MUI Provinsi DKI Jakarta KH. Yusuf Aman, MA, berpesan jika keberadaan MUI lahir dari para Ulama dan Habaib, sehingga kita harus memberikan rasa kenyamanan kepada umat, rahmatan lil alamin.
“Apapun yg kita lakukan haruslah sejalan dengan Visi MUI yaitu terciptanya kondisi kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang baik, memperoleh ridho dan ampunan Allah SWT, baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, menuju masyarakat berkualitas demi terwujudnya kejayaan Islam dan kaum muslimin,” ucapnya.
“Tugas kita selanjutnya adalah meneruskan dakwah ahlus sunnah wal jamaah dan toleransi dalam beragama sebagaimana termaktub dalam lakum dinukum waliyadin,” tutup KH. Yusuf Aman.