INAnews.co.id, Jakarta– Prof Mahfud MD mengaku terkaget-kaget dengan berita lanjutan usai putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang memecat Hasyim Asy’ari sebagai ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasalnya, ia mengaku mendapatkan info dari obrolan sumber Podcast Abraham Samad SPEAK UP, di mana setiap komisioner KPU sekarang memakai tiga mobil dinas yang mewah.
“Ada juga penyewaan jet (utk alasan dinas) yg berlebihan, juga fasilitas lain jika ke daerah yang (maaf) asusila,” kata Prof Mahfud, Minggu, 7 Juli 2024, lewat akun X-nya.
Menurut Mahfud, DPR dan Pemerintah perlu bertindak. Tidak diam.
Secara umum kata Mahfud, KPU kini tak layak menjadi penyelenggara pilkada yang sangat penting bagi masa depan Indonesia.
Ia pun mengatakan, pergantian semua komisioner KPU perlu dipertimbangkan tanpa harus menunda pilkada November mendatang. “Juga tanpa harus membatalkan hasil pemilu yang sudah selesai diputus atau dikonfirmasi oleh MK,” kata mantan Menko Polhukam itu.
Pilpres dan Pilleg 2024 sebagai hasil kerja KPU sekarang kata dia sudak selesai, sah, dan mengikat.
“Ada vonis MK No. 80/PUU-IX/2011 yg isinya ‘jika komisioner KPU mengundurkan diri maka tidak boleh ditolakatau tidak boleh digantungkan pada syarat pengunduran itu harus diterima oleh lembaga lain’. Ini mungkin jalan yang baik jika ingin lebih baik,” katanya.