INAnews.co.id, Jakarta– Sejarawan Bonnie Triyana Ketua Badan Sejarah Indonesia dalam struktur Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), hingga tahun 2025. Bonnie pun dilantik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri atas amanah itu.
Badan Sejarah Indonesia ini memiliki tujuan, yakni melanjutkan Api Perjuangan Bung Karno. Presiden pertama Republik Indonesia.
Api Perjuangan Bung Karno yang dimaksud adalah “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” atau JASMERAH. Semboyan itu diucapkan Presiden Soekarno dalam pidato HUT ke 21 Republik Indonesia 17 Agustus 1966.
“Khidmat PDI Perjuangan kepada semboyan Bung Karno: Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah, JASMERAH,” demikian dikutip dari akun X-nya DPP PDIP, Minggu, 7 Juli 2024.
“Mengingkari sejarah membuat sebuah bangsa sering jatuh pada kesalahan demi kesalahan. Seperti yang dilakukan Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto yang melakukan De-Soekarnoisasi.”
De-Soekarnoisasi adalah salah satu bentuk usaha melemahkan pengaruh Soekarno dari rakyat Indonesia. Upaya ini dilakukan agar rakyat melupakan peran Soekarno dari ingatan dari sejarah Indonesia.
De-Soekarnoisasi sendiri disebut PDIP dilakukan pemerintah Orde Baru pasca Soekarno lengser dari kursi presiden Indonesia pada tahun 1966.
“PDI Perjuangan konsisten meneruskan ajaran dan semangat Bung Karno untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila serta UUD 1945.”
“Untuk itu, keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan selamat mengemban tugas dan amanah kepada Bonnie Triyana sebagai Ketua Badan Sejarah Indonesia DPP PDI Perjuangan.”