Menu

Mode Gelap
Bupati Cilacap Mendukung Noola Hotel Cilacap Berkolaborasi Dengan Seniman Lokal Menggelar Pameran Bertema “Allegoria Art Exhibition” Menbud Bahas Kolaborasi Film Dokumenter Palestina di Festival Film Cannes Respons IPW dan PBHI soal RUU KUHAP PBHI: Sistem Peradilan Pidana “Ruang Gelap bagi Si Jelata” di Tengah “Pesta Kewenangan APH” IPW Menyoroti Restorative Justice, Kewenangan Penyidikan dalam RUU KUHAP, dan Demokratisasi Hukum Penanganan Infrastruktur Tahap I Sekolah Rakyat Dipastikan Kementerian PU

DAERAH

Ini Bukti Isran Noor Sangat Dekat dengan Masyarakat Adat Kalimantan

badge-check


					Isran Noor duduk di sebelah Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin Perbesar

Isran Noor duduk di sebelah Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin

Calon Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, kembali menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat adat Kalimantan melalui kehadirannya di Festival Adat Erau di Kutai Kartanegara.

Festival ini merupakan salah satu perayaan adat terbesar dan paling sakral di Kalimantan Timur, yang menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya dan tradisi leluhur. Dalam acara yang digelar di depan Museum Mulawarman Tenggarong tersebut, Isran Noor tidak hanya hadir sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sosok yang menghormati dan merayakan kearifan lokal yang menjadi bagian integral dari identitas Kalimantan Timur.

Festival Erau merupakan tradisi budaya yang telah ada sejak zaman Kerajaan Kutai Kartanegara. Kata “Erau” sendiri berasal dari bahasa Kutai yang berarti “keramaian” atau “kegembiraan.”

Festival ini melibatkan berbagai ritual adat, seni pertunjukan, dan kegiatan budaya yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik dari masyarakat lokal maupun luar daerah. Salah satu momen penting dari festival ini adalah prosesi “Beseprah,” sebuah tradisi makan bersama yang melambangkan kebersamaan dan kesetaraan antara pemimpin dan masyarakat.

Hadirnya Isran Noor di acara Beseprah pada Festival Erau memperlihatkan kedekatannya dengan budaya lokal serta dukungannya untuk melestarikan tradisi tersebut. Pada kesempatan tersebut, Isran dengan bangga menyatakan bahwa Kalimantan Timur memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, terutama dari Kutai Kartanegara, yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Menurutnya, budaya merupakan identitas yang harus tetap dijunjung tinggi di tengah modernisasi dan perkembangan zaman. Dan pagelaran yang dihadiri ribuan orang kali ini menurutnya merupakan perhelatan yang paling meriah.

“Paling meriah selama ini dilaksanakan beseprah, selama yang saya pernah ikuti,” ujar Isran Noor.

Isran Noor sendiri bukanlah sosok asing bagi masyarakat adat Kalimantan. Sebagai putra daerah yang lahir dan besar di Kalimantan Timur, ia memahami betul pentingnya menjaga hubungan yang erat dengan masyarakat adat. Kehadirannya di Festival Erau bukan sekadar bentuk dukungan simbolis, tetapi juga cerminan dari komitmennya untuk terus merangkul dan mendengarkan aspirasi masyarakat adat.

Kehadirannya dalam festival ini juga menjadi bukti nyata bahwa Isran menghargai nilai-nilai adat yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Kalimantan. Terlihat, Isran Noor yang duduk di sebelah Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin, sangat menikmati makanan yang telah disajikan.

Dalam berbagai kesempatan, Isran kerap menegaskan pentingnya budaya lokal sebagai fondasi pembangunan karakter dan jati diri masyarakat Kalimantan Timur. Baginya, budaya adat tidak hanya menjadi daya tarik pariwisata, tetapi juga menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Harapannya Erau ini dapat mengingatkan kita, bahwa generasi kita, anak-anak kita, harus tahu dan sadar kita punya budaya yang hebat berasal dari Kutai Kartanegara,” ucap Isran.

Menurutnya pelestarian budaya adalah bagian penting dari pembangunan Kalimantan Timur. Festival Erau merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa generasi muda tetap mengenal dan memahami warisan budaya leluhur mereka. Isran juga mendorong agar festival-festival seperti Erau terus dipromosikan sebagai warisan budaya dunia, yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Selain itu, Isran Noor berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat adat. Ini termasuk memberikan perhatian lebih pada pendidikan budaya di sekolah-sekolah, dukungan terhadap seniman lokal, serta mendorong penelitian dan dokumentasi terkait budaya-budaya lokal yang mungkin terancam punah.

“Adat istiadat harus dipertahankan karena itulah identitas kita dan cara kita menghormati orang tua dan leluhur-leluhur kita,” pungkas Isran Noor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Menkes Resmikan Pembangunan RSUD Raja Ampat: Perkuat Layanan Kesehatan di Wilayah Kepulauan

19 Mei 2025 - 08:40 WIB

Aksi Ribuan Umat Muslim Bela Palestina di Tugu Kujang, Bogor

17 Mei 2025 - 06:02 WIB

Pengusaha Tambang Lokal Ungkap Kendala Regulasi dan Tawarkan Konsep Kolaborasi untuk Pertambangan Rakyat

17 Mei 2025 - 05:50 WIB

Populer DAERAH