Peninggalan Isran Noor: Kemiskinan Ekstrem di Kaltim Hanya 0,10%
Samarinda, INAnews – Pada awal 2024, Kementerian Dalam Negeri melalui tim evaluasinya memberikan apresiasi kepada Kalimantan Timur atas keberhasilannya dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem, bahkan di bawah rata-rata nasional.
Tim evaluasi ini melibatkan Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemendagri Ahmad Husin Tambunan, Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, serta sejumlah anggota lainnya.
Menurut data yang disajikan, persentase kemiskinan ekstrem di Kaltim pada 2022 dan 2023 mencapai hanya 0,10 persen atau sekitar 3.910 jiwa, jauh di bawah rata-rata nasional. Capaian ini mencerminkan efektivitas program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan pemerintah provinsi.
“Secara nasional, ini sangat kami apresiasi. Berdasarkan data, Kaltim kemungkinan besar akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang bebas dari kemiskinan ekstrem pada 2024. Laju penurunan di sini dua kali lipat dibanding nasional,” ujar Kastorius saat itu.
Meski Isran Noor telah menyelesaikan masa jabatannya pada Oktober 2023, kemajuan dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem di Kaltim tidak lepas dari kebijakan-kebijakan yang ia terapkan semasa kepemimpinannya.
Pada 2021, tingkat kemiskinan di Kaltim tercatat sebesar 6,54 persen, yang kemudian menurun menjadi 6,31 persen pada 2022. Per Maret 2023, angka tersebut kembali turun menjadi 6,11 persen, atau 231,07 ribu jiwa, berkurang 11,23 ribu orang dibanding September 2022.
Isran Noor bahkan menargetkan angka kemiskinan di Kaltim dapat ditekan hingga 2 persen atau bahkan mencapai nol. Bersama dengan berbagai lembaga daerah, ia terus mengupayakan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga prasejahtera.
“Kita harus berusaha maksimal. Seharusnya Kaltim bisa bebas dari kemiskinan,” ujar Isran Noor.