Menu

Mode Gelap
Pengusaha Heruwanto Joni Ajukan Praperadilan, Kuasa Hukum: Ada Penyimpangan Dalam Proses Hukum Jelang Purnatugas, Pj Bupati Ridwan Badallah Pamitan ke Pegawai Pemkab Busel Penumpang KM Fitri-09 Tenggelam di Perairan Tolitoli Berhasil Dievakuasi TNI AL Resmi Prabowo Capres 2029, Partai Negoro Berkonsolidasi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Lanud Sugiri Sukani Kembangkan Peternakan Mandiri Pertemuan Airlangga dengan Komisioner Perdagangan UE Bicarakan Ini

NASIONAL

Peningkatan Desa Siaga TB Didorong Wamenkes

badge-check


					Foto: dok. Kemkes Perbesar

Foto: dok. Kemkes

INAnews.co.id, Banten– Wakil Menteri Kesehatan RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030. Kunjungan ini mencakup Desa Tembong, Posyandu Kenanga, Puskesmas Carita, RSUD Banten, dan Poltekkes Kemenkes Banten.

Berdasarkan laporan Global TB Report 2024, Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dengan estimasi 1.090.000 kasus TB baru setiap tahun dan 125.000 kematian akibat TB. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah pengembangan Desa Siaga TB, seperti di Desa Tembong, yang berperan menciptakan masyarakat peduli, tanggap, dan mandiri dalam penanganan TB.

Desa Tembong di Kecamatan Carita berhasil menjadi Desa Bebas TB berkat inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Program unggulan seperti Respati (Remaja Sehat Pejuang Tangguh Berinovasi) dan KAJEDAK (Kader Ngajemput Dahak) terbukti efektif dalam mendeteksi, memantau, dan menuntaskan pengobatan kasus TB.

Melalui program JARING TAS (Kejar Skrining dan Tangani TB Sampai Tuntas), cakupan skrining TB meningkat secara signifikan. Dari tahun 2022 hingga 2024, Desa Tembong mencatatkan peningkatan keberhasilan pengobatan hingga tidak ada pasien yang putus berobat atau gagal pengobatan.

Dalam sambutannya, Wamenkes menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor. “Kita membutuhkan dukungan dari semua pihak, mulai dari kader kesehatan, tokoh masyarakat, hingga pemerintah daerah. Desa Siaga TB seperti Desa Tembong adalah inspirasi nasional untuk menekan angka kasus dan meningkatkan keberhasilan pengobatan TB,” ujar Wamenkes dikutip laman Kemkes.

Wamenkes juga mengapresiasi inovasi lokal Desa Tembong seperti JARING TAS dan KAJEDAK, yang berhasil meningkatkan cakupan penemuan kasus TB. “Inovasi ini harus terus didukung dan direplikasi di wilayah lain,” tambahnya.

Dengan target eliminasi TB pada tahun 2030, Wamenkes mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama. “Desa Tembong adalah contoh nyata bagaimana pendekatan berbasis masyarakat dapat membawa dampak besar. Model ini perlu diperluas ke desa-desa lain di Indonesia,” tegas Wamenkes.

Kepala Desa Tembong juga menambahkan, “Kesuksesan ini merupakan hasil gotong-royong masyarakat Desa Tembong, didukung penuh oleh inovasi program dan komitmen bersama. Kami berharap ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam melawan TB.”

Keberhasilan Inisiatif Desa Tembong

1. Inovasi Skrining Aktif – Melibatkan kader PMO (Pengawas Minum Obat) dalam pemantauan pasien.

2. Sosialisasi Berkelanjutan – Kampanye kesehatan melalui kegiatan komunitas seperti pengajian, sekolah, dan majelis taklim.

3. Pemberdayaan Masyarakat – Menggerakkan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit TBC melalui kegiatan “wawar” di lingkungan desa.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Resmi Prabowo Capres 2029, Partai Negoro Berkonsolidasi

17 Februari 2025 - 09:19 WIB

Pertemuan Airlangga dengan Komisioner Perdagangan UE Bicarakan Ini

17 Februari 2025 - 09:12 WIB

Rakernas Partai Buruh 2025 Fokus pada Isu Perburuhan dan Kerakyatan

17 Februari 2025 - 08:40 WIB

Populer NASIONAL