INAnews.co.id, Jakarta– Ketua Yayasan Majalah Horison, Fadli Zon, mengatakan bahwa hampir 40.000 jiwa telah menjadi korban karena penjajahaan Israel (70% adalah perempuan dana anak-anak). Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah berkali-kali mengeluarkan resolusi, namun masih belum bisa menghentikan pembantaian atau genosida di Gaza. Sampai sekarang Indonesia seolah-olah tidak dapat berbuat apa-apa.
“Bantuan kemanusiaan dari warga Indonesia tidak dapat masuk ke wilayah Gaza. Melalui Kementerian Pertahanan, Indonesia berusaha mengirimkan 900 parasut dari udara, kapal yang memuat obat-obatan, dan lain sebagainya. Meskipun tidak efektif, lebih baik ada daripada tidak ada sama sekali” ucapnya, dikutip keterangan resmi Kemdikbud di acara Parade Puisi untuk Gaza, Ahad (28/7/2024).
Fadli Zon menyebut, sudah ada 149 negara yang mengakui negara Palestina dan kini mendukung Palestina menjadi negara anggota PBB.
Semoga dalam waktu dekat Palestina dapat menjadi negara yang merdeka. Selain itu, dalam waktu dekat diharapkan makin banyak negara lain yang ikut mendukung Palestina.
Indonesia adalah negara yang paling konsisten untuk tidak melakukan hubungan diplomatik dengan Israel. Hal itu merupakan konsekuesi dan komitmen Indonesia untuk menghapuskan penjajahan di atas dunia.
“Parade Puisi untuk Gaza adalah solidaritas para sastrawan dan seniman Indonesia bagi warga Gaza. Warga Indonesia tidak akan berhenti menyuarakan solidaritas sampai Palestina merdeka. Indonesia akan terus membantu perjuangan Palestina bertahan terhadap penjajahan yang tengah dihadapi,” pungkas Fadli Zon.*