Menu

Mode Gelap
Program Studi Hubungan Internasional Universitas Moestopo Jajaki Kerja Sama Akademik dengan Kedutaan Besar Ekuador Persatuan Guru Besar Indonesia Bentuk Satgas Lingkungan Berkelanjutan Komitmen Perlindungan HAM Perempuan Belum Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo Pengamat: Kritik Kebijakan Boleh, Serang Personal Bisa Berurusan Hukum Terima Upeti Rp30 Juta, Anggota DPRD Bolsel Tantang Wartawan, Malah Kicep Saat Diperlihatkan Bukti, Masyarakat Geram, NasDem & PDIP Diminta PAW Pemkab Taliabu Luncurkan Program Tamasya Merdeka

DAERAH

Lucky Hakim Timbulkan Perpecahan di Partai Golkar Indramayu?

badge-check


					Lucky Hakim Timbulkan Perpecahan di Partai Golkar Indramayu? Perbesar

INDRAMAYU, INAnews – Situasi politik setelah pendaftaran calon kepala daerah terus dinamis. Di Indramayu, kehadiran Calon Bupati Lucky Hakim diduga membuat perpecahan di tubuh Partai Golkar.

Menurut Direktur Eksekutif Cakra Network Consultant (CNC) Totok Santoso dugaan ini timbul karena Partai Golkar memberi rekomendasi pada pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari untuk maju di Pilkada Indramayu 2024. Keduanya diusung sebagai calon Bupati dan wakil Bupati Indramayu.

Namun, Lucky Hakim malah mengajak Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin, untuk menjadi pasangannya. Padahal Syaefudin tercatat sebagai Ketua DPD Golkar Indramayu.

“Karena Lucky Hakim, Syaefudin bukannya memimpin Partai Golkar memenangkan pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari yang sudah mendapat rekomendasi, Syaefudin malah memilih untuk maju melawan pasangan tersebut,” kata Totok.

Hal ini, lanjut Totok, menjadi indikator yang kurang baik bagi konsolidasi Partai Golkar di Indramayu dan membuat Syaefudin terancam mendapat sanksi dari partai.

Padahal, majunya Lucky Hakim sebagai calon bupati Indramayu pun sudah mendapat cibiran dari berbagai kalangan di Indramayu. Pasalnya track record Lucky Hakim sebagai pejabat dianggap tidak baik.

Sebab ketika menjadi sebagai Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku sendiri bila dirinya tak mampu mengemban amanah dan karenanya memilih untuk mundur di tengah jalan. Hal ini menurut Totok mencerminkan kurangnya komitmen dan tanggung jawab Lucky Hakim dalam memegang amanah publik yang membuat warga Indramayu menjadi kecewa dan merasa dikhianati.

“Kalau Lucky Hakim sudah mengaku tak sanggup mengambil peran sebagai wakil bupati, bagaimana jadinya Indramayu kalau dia jadi bupati?,” tanya Totok.

Menariknya, bukan hanya dugaan menimbulkan perpecahan di tubuh Partai Golkar, majunya Lucky Hakim dalam pilkada kali ini juga diduga menimbulkan perpecahan di Gerindra Indramayu.

Karena disaat DPP, DPC, PAC, hingga Ranting Partai Gerindra kompak mendukung pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari, ada ratusan orang yang mengaku kader Partai Gerindra malah ingin mendukung pasangan Lucky Hakim dan Syaefudin.

“Ini menjadi preseden buruk bagi warga Indramayu. Sebab kontestasi haruslah menjadi ajang pemersatu, bukan malah menjadi media pemecah partai,” lugas Totok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Terima Upeti Rp30 Juta, Anggota DPRD Bolsel Tantang Wartawan, Malah Kicep Saat Diperlihatkan Bukti, Masyarakat Geram, NasDem & PDIP Diminta PAW

24 Oktober 2025 - 10:09 WIB

Pemda Mangkir, DPRD Buton Tengah Tunda RDP Bahas Legalitas SK Pengguna Anggaran

21 Oktober 2025 - 17:02 WIB

CWIG Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Presiden Prabowo

18 Oktober 2025 - 02:54 WIB

Populer NASIONAL