Menu

Mode Gelap
Tragedi, Satu Orang Tertimbun Longsor Tambang PT SBE Berau, PADHI Desak Pemerintah Evaluasi Ijin Perusahaan Program Studi Hubungan Internasional Universitas Moestopo Jajaki Kerja Sama Akademik dengan Kedutaan Besar Ekuador Persatuan Guru Besar Indonesia Bentuk Satgas Lingkungan Berkelanjutan Komitmen Perlindungan HAM Perempuan Belum Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo Pengamat: Kritik Kebijakan Boleh, Serang Personal Bisa Berurusan Hukum Terima Upeti Rp30 Juta, Anggota DPRD Bolsel Tantang Wartawan, Malah Kicep Saat Diperlihatkan Bukti, Masyarakat Geram, NasDem & PDIP Diminta PAW

HUKUM

Penguatan Akuntabilitas Kurangi Potensi Korupsi

badge-check


					Foto: dok. Kemendagri Perbesar

Foto: dok. Kemendagri

INAnews.co.id, Jakarta– Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sugeng Hariyono menekankan, pentingnya memperkuat akuntabilitas sebagai langkah strategis mengurangi potensi korupsi di Indonesia.

“Di era yang penuh tantangan ini, akuntabilitas merupakan kunci utama untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan. Tanpa akuntabilitas yang kuat, peluang untuk mengurangi korupsi akan semakin sulit tercapai,” ujarnya, dikutip keterangan resmi.

Ia mengatakan itu saat memberikan pidato kunci pada Dialog Demokrasi bertajuk “Peluang dan Tantangan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Penanganan Korupsi di Era Presiden Terpilih”.

Kegiatan tersebut berlangsung di The Habibie Center pada Rabu (28/8/2024).

Forum ini menghadirkan sejumlah pakar dari berbagai bidang dan kerja sama dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Jerman Perwakilan Indonesia dan Timor Leste.

Sementara itu, Direktur KAS Jerman untuk Indonesia dan Timor Leste Denis Suarsana dalam sambutan pembukaannya, menyambut baik kolaborasi antara KAS dan The Habibie Center.

“Kami berharap dialog ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengedepankan perspektif penanganan korupsi di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan pemerintahan yang baru,” kata Denis.

Sejumlah narasumber yang hadir juga memberikan pandangannya terkait tata kelola pemerintahan dan penanganan korupsi di Indonesia. Ini seperti yang disampaikan Sosiolog Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Meuthia Ganie. Ia menyatakan bahwa korupsi di Indonesia telah menjadi masalah yang sistemik.

“Korupsi tidak hanya terjadi pada tingkat individu, tetapi sudah merasuk ke dalam sistem dan struktur pemerintahan. Perbaikan sistemis diperlukan untuk mengatasi hal ini,” ujarnya.

Narasumber lainnya, Pakar Hukum Tata Negara dan pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera Bivitri Susanti menambahkan, salah satu kelemahan demokrasi di Indonesia adalah minimnya akuntabilitas.

“Demokrasi kita masih belum sepenuhnya akuntabel, yang membuka peluang bagi praktik korupsi untuk terus berlanjut,” kata Bivitri.

Kemudian Direktur Eksekutif Kemitraan Partnership Laode M. Syarif yang sekaligus mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 menekankan, presiden terpilih harus segera menjalankan program pemberantasan korupsi yang konkret dan terukur.

“Tantangan terbesar bagi presiden yang baru adalah memastikan adanya langkah-langkah yang nyata dan efektif dalam memberantas korupsi. Ini harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang melibatkan peserta. Mereka diajak untuk memberikan masukan sekaligus pandangan mengenai upaya memperkuat tata kelola pemerintahan dan penanganan korupsi yang baik di masa depan.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Proyek Jalan Airmadidi Amburadul: Beton Rontok Ditekan Jari, Pekerja Ungkap Perintah Atasan, Satker Bungkam, Korupsi Menganga?

17 Oktober 2025 - 12:45 WIB

Skandal Dana Hibah FKUB Bitung Memanas! Mantan Wali Kota dan Istri Ketua KPK Diduga Terlibat, Aktivis: “Ini Penghinaan Terhadap Tokoh Agama!”

17 Oktober 2025 - 11:15 WIB

Ketua KPK Minta Hapus “Gratifikasi” di RUU Perampasan Aset, Aktivis Sulut Geram: “Ada Udang di Balik Batu?”

8 Oktober 2025 - 14:28 WIB

Populer KORUPSI