Menu

Mode Gelap
Program Studi Hubungan Internasional Universitas Moestopo Jajaki Kerja Sama Akademik dengan Kedutaan Besar Ekuador Persatuan Guru Besar Indonesia Bentuk Satgas Lingkungan Berkelanjutan Komitmen Perlindungan HAM Perempuan Belum Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo Pengamat: Kritik Kebijakan Boleh, Serang Personal Bisa Berurusan Hukum Terima Upeti Rp30 Juta, Anggota DPRD Bolsel Tantang Wartawan, Malah Kicep Saat Diperlihatkan Bukti, Masyarakat Geram, NasDem & PDIP Diminta PAW Pemkab Taliabu Luncurkan Program Tamasya Merdeka

BUDAYA

Idiosinkrasi: Delapan Seniman Bandung Pamerkan Kekhasan Karya di Galeri Seni Lorong Senja

badge-check


					Idiosinkrasi: Delapan Seniman Bandung Pamerkan Kekhasan Karya di Galeri Seni Lorong Senja Perbesar

Bandung, INAnews– Dunia seni rupa Bandung kembali bergeliat dengan hadirnya pameran bertajuk “Idiosinkrasi” yang berlangsung mulai 1 September hingga 1 November 2025 di Galeri Seni Lorong Senja, Jalan Cijagra 3 No. 62, Buahbatu, Bandung.

Pameran ini menghadirkan karya-karya terbaik dari delapan seniman: Dede Priana, Supriatna, Gustiyan Rachmadi, Andy Sopiandi, Rudy Harjanto, Tondy Hasibuan, Moya Kamaruddin, dan Tsabita Aqlimah.

Idiosinkrasi berarti keunikan atau kekhasan tiap individu. Tema ini dipilih sebagai benang merah yang menghubungkan karya para seniman peserta, di mana masing-masing menampilkan ciri khas artistik sekaligus pandangan personal mereka terhadap kehidupan.

Karya-karya yang ditampilkan begitu beragam: dari lukisan abstrak penuh energi ala Dede Priana, narasi emosional Supriatna, eksplorasi patung yang kontemplatif dari Gustiyan Rachmadi, hingga perspektif unik dunia mikroskopis yang digarap oleh Tsabita Aqlimah.

Perbedaan ini justru memperkaya ruang pamer, membuat pengunjung merasakan perjalanan batin yang berbeda di setiap sudut galeri.

Ruang Silaturahmi dan Tradisi Seni Bandung

Selain sebagai ajang apresiasi seni rupa, pameran ini juga menjadi wadah pertemuan komunitas seni.

Delapan seniman yang terlibat merupakan bagian dari kelompok The Dorm, komunitas pelukis Bandung yang selama ini konsisten menghadirkan ruang perjumpaan dan diskusi seni.

“Pameran ini kami selenggarakan bukan hanya untuk meramaikan kegiatan seni di Bandung, tetapi juga sebagai wadah pertemuan lintas disiplin. Galeri Seni Lorong Senja terbuka bagi seniman muda, baik seni rupa, teater, musik, pantomim, maupun tari,” ujar Dede Priana, pemilik Galeri Seni Lorong Senja sekaligus salah satu peserta pameran, Selasa, (2/9/2025).

Seni Sebagai Bahasa Universal

Melalui Idiosinkrasi, para seniman ingin menegaskan bahwa seni merupakan bahasa universal yang mampu melampaui sekat budaya dan menyentuh emosi terdalam manusia.

Setiap karya seolah mengajak penonton untuk berefleksi, menyelami pengalaman personal seniman, sekaligus menemukan resonansi dengan pengalaman diri sendiri.

Pameran ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap hari pukul 10.00–19.00 WIB di Galeri Seni Lorong Senja, Bandung. Dengan suasana galeri yang intim dan karya yang penuh warna, Idiosinkrasi menjadi salah satu pameran yang sayang untuk dilewatkan oleh pecinta seni maupun masyarakat umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Pemkab Taliabu Luncurkan Program Tamasya Merdeka

24 Oktober 2025 - 05:27 WIB

Fadli Zon Kunjungi Museum Bersejarah Pendaratan Soekarno: Kedaulatan Bukan Pemberian Belanda

15 Oktober 2025 - 18:46 WIB

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 Oktober 2025 - 11:09 WIB

Populer BUDAYA