JAKARTA, INANews – Perkembangan teknologi komunikasi dan digitalisasi media membuat industri komunikasi digital semakin kreatif dan inovatif serta dibutuhkan masyarakat ini. Tren penelitian komunikasi digital sedang naik dan populer saat ini, salah satunya penelitian Media Sosial.
Hal ini dibuktikan dengan banyak peneliti komunikasi di seluruh dunia melakukan penelitian dan publikasi di jurnal internasional membahas Media Sosial. Seperti (Martins, 2022), (Squires, 2022), (Jernigan, 2020), (Isaac Kofi Nti; Adebayo Felix Adekoya; Michael Opoku; Peter Nimbe, 2020), (Enilda Romero-Hall; Erika Petersen; Renata Sindicic; Linlin Li, 2020), (Stephan Längle, 2019) dan (Kenneth Nwanua Ohei, 2019) Membahas Media Sosial membantu dalam kegiatan belajar mengajar, kepemimpinan, feminisme dan budaya pop.
Apa itu konten ? Apakah foto di Instagram adalah konten? Bagaimana dengan video di YouTube? Lalu, apakah like, emoticon, bahkan komentar di Facebook juga bisa dikatakan sebagai konten? Secara sederhana konten bisa didefinisikan sebagai:
Konten adalah informasi dan beragam pengalaman dalam konteks yang memungkinkan memberikan nilai-nilai kepada khalayak (Blossom, 2009:41). Lebih jauh dijelaskan, konten pada sifat alamiahnya didefinisikan atas kehadiran nilai-nilai sosial, sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk mendefinisikan dan menvalidasi nilai-nilai tersebut.
Nilai yang ditemukan oleh manusia dalam konten itulah yang disebut dengan kontekstual. Ini bermakna sebuah nilai bagaimana didefinisikan tergantung kepada khalayak dan pengalaman yang menyertainya tersebut. Karena itu, bisa saja teks yang sama namun secara konteks dimaknai secara berbeda oleh setiap orang.
Secara garis besar memang konten menjadi komoditas bisnis di media sosial (Blossom, 2009). Bukan dalam pengertian jual – beli, namun konten merupakan produk yang diproduksi, didistribusikan, sekaligus di konsumsi oleh khalayak itu sendiri. Terlebih lagi dengan lingkungan digital, pada saat yang bersamaan khalayak bisa menjadi konsumen atas konten sekaligus menjadi produser atas konten itu sendiri (Bruns, 2013)
Praktik pengembangan konten dan penyebarannya di media sosial ini bisa dilihat sebagai bentuk upaya individu selaku pengguna media sosial dan sebagai anggota masyarakat offline. Ada beberapa alasan yang menjadi alasan mengapa karakter penyebaran ini menjadi penting untuk media sosial, di antaranya:
- Upaya membagi informasi yang dianggap penting kepada anggota komunitas (media) sosial lainnya.
- Menunjukkan posisi atau keberpihakan khalayak terhadap sebuah isu atau informasi yang disebarkan.
- Konten yang disebarkan merupakan sarana untuk menambah informasi atau data baru lainnya, sehingga konten menjadi semakin dan lebih lengkap (crowdsourcing). (Nasrullah, 2015a).
Untuk memahami realitas sosial-siber terkait teks sebagai sebuah konten, perlu kiranya untuk memahami bagaimana kondisi teks (electronic texts) itu sendiri dan teknologi yang memediasinya (Cantoni & Tardini, 2006) sebagaimana berikut ini :
- Teks di media siber tidak bisa dijangkau langsung oleh indra manusia. Jika teks di dalam buku bisa langsung dibaca dengan menggunakan mata atau siaran radio bisa disimak dengan menggunakan indra pendengaran, dalam media siber teks tidak bisa serta merta diakses begitu saja. Teks pada dasarnya merupakan bahasa pemograman yang harus terlebih dahulu diterjemahkan (dibaca) melalui perangkat lunak tertentu dan juga ditampilkan melalui perangkat keras tertentu pula seperti komputer sebagai antarmuka.
- Bentuk teks di media siber adalah abstrak (immaterial). Di media siber teks direproduksi (decoding) dari sekumpulan bit atau bahasa program komputer. Teks tidak bisa secara fisik berbentuk apa adanya, melainkan menjelma menjadi kumpulan data dan layaknya kerja faks bahwa teks din kertas diterjemahkan, disalurkan melalui kabel, dan dimunculkan menjadi teks yang sama di perangkat penerima faks lainnya.(Nasrullah, 2021)
Penulis mengajak pembaca untuk membuat dan memanfaatkan konten pada media sosial menjadi kekuatan baru kebermanfaatan untuk masyarakat luas. Baik untuk personal branding, corporate branding, transaksi jual-beli meningkatkan omset bisnis dan masih banyak yang lainnya.
Saktisyahputra, S.I.Kom., M.I.Kom
Dosen Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Penulis 16 Buku
www.saktisyahputra.com
References
Enilda Romero-Hall; Erika Petersen; Renata Sindicic; Linlin Li. (2020). Most versus least used social media: undergraduate students’ preferences, participation, lurking, and motivational factors. International Journal of Social Media and Interactive Learning Environments, 6(3), 244–266. https://doi.org/10.1504/IJSMILE.2020.10031270
Isaac Kofi Nti; Adebayo Felix Adekoya; Michael Opoku; Peter Nimbe. (2020). Synchronising social media into teaching and learning settings at tertiary education. International Journal of Social Media and Interactive Learning Environments, 6(3), 230–243.
Jernigan, S. (2020). How to change the world: the relationship between social media and social change in the classroom. International Journal of Social Media and Interactive Learning Environments, 6(3), 169–180.
Kenneth Nwanua Ohei. (2019). Integration of social media technologies and applications to serve as blended approaches to traditional teaching and learning method: a case study of South African universities. International Journal of Social Media and Interactive Learning Environments, 6(2), 150–167. https://doi.org/10.1504/IJSMILE.2019.10023644
Martins, A. (2022). Feminism, Leadership, and Social Media: The Feminists From the Nigerian #EndSARS Protests. International Journal of Social Media and Online Communities (IJSMOC), 14(2), 18.
Nasrullah, R. (2021). Teori dan Riset Khalayak Media. Kencana.
Squires, A. P. L. R. L. (2022). Examining social media in the online classroom: postsecondary students’ Twitter use and motivations. International Journal of Social Media and Interactive Learning Environments, 6(4).
Stephan Längle. (2019). Star Wars science on social media! Using pop culture to improve STEM skills. International Journal of Social Media and Interactive Learning Environments, 6(2), 137–149. https://doi.org/10.1504/IJSMILE.2019.10023643