INAnews.co.id, Jakarta– Menkominfo Budi Arie mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta Periode II Tahun Akademik 2023-2024. Ucapan Budi terekam lewat video ketika agenda Wisuda Program Pendidikan Sarjana dan Sarjana Terapan Periode II Yogyakarta, di STMM Yogyakarta, baru-baru ini.
Dalam ucapannya, Budi Arie berharap semoga ilmu yang telah diperoleh dan proses pembelajaran yang sudah ditempuh, dapat menjadi manfaat untuk pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut Menteri Budi Arie, prosesi wisuda ini menjadi sebuah momen perayaan atas kesuksesan, kerja keras, dan dedikasi wisudawan.
“Dengan menyelesaikan studi di kampus ini. masa depan tentunya penuh tantangan, namun harus dihadapi dengan semangat dan tekad yang bulat, berbekal ilmu yang sudah dimiliki” tuturnya.
Sebelum itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria tekankan lima prinsip etika dan tanggung jawab ruang digital di acara wisuda itu.
Menurut Nezar penting penerapan etika dan tanggung jawab di ruang digital agar pemanfaatan digital lebih optimal.
Lima prinsip yang bisa menjadi acuan untuk memastikan etika dalam pemanfaatan teknologi digital itu pertama, prinsip keadilan yang perlu diperhatikan untuk memastikan pemanfaatan teknologi secara kemanusiaan dan non-diskriminatif.
Kedua, prinsip otonomi yaitu pendekatan human-centric dalam menggunakan teknologi digital dan data.
Selanjutnya, prinsip ketiga mengacu pada teknologi digital harus digunakan untuk menghasilkan manfaat bagi individu maupun masyarakat.
Adapun keempat, prinsip mon-maleficience yang menekankan nilai kelayakan dan penilaian berbasis risiko dan kelima, prinsip transparansi harus diperhatikan agar bisa dipertanggungjawabkan.
Mengenai penerapan etika dan tanggung jawab sosial di ruang digital, Wamen Nezar Patria menyontohkan inisiatif Mediawise Teen Fact-Checking Network (TFCN).
“Sebuah inisiatif global Generasi Z dalam melawan disinformasi dan menyelenggarakan literasi digital. Dan berhasil memproduksi video fact-checking di berbagai media sosial dengan jumlah penonton mencapai 12 juta dalam 4 tahun, serta melakukan jurnalisme berbasis literasi digital pada Pemilu Brasil 2022,” jelasnya.






