Menu

Mode Gelap
Beroperasi Tanpa Lisensi Bank, CBA Desak OJK Tindak Tegas PT BAT Instrumen Bank Rocky: Gizi Berubah Jadi Racun karena Korupsi Pemerintah Indonesia Tunjukkan Dukungan pada Misi Kemanusiaan Global Sumud Flotilla Israel Bukan Negara tapi Proyek Kolonial Barat Kejadian Gaza yang Tampak di Medsos Tidak Lebih dari 5 Persen Kesaksian: 40 Kapal Aktivis Kemanusiaan Disergap 12 Jam oleh AL Israel

KEUANGAN

Wpone Diduga Investasi Bodong, CWIG Desak Aparat Hukum Tindak Tegas dan Masyarakat Waspada

badge-check


					Beberapa kegiatan Wpone dengan para anggotanya yang sudah tergabung dibeberapa Kota ( dok : CWIG) Perbesar

Beberapa kegiatan Wpone dengan para anggotanya yang sudah tergabung dibeberapa Kota ( dok : CWIG)

INAnews.co.id, Jakarta, CWIG desak aparat hukum tangkap penyebar yang diduga investasi bodong marak di Indonesia, termasuk World One Pay (Wpone).

Ketua Umum CWIG (Cerdas Waspada Investasi Global), Henry Hosang, mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku sebelum mereka melarikan diri dan lebih banyak korban berjatuhan,

Polisi jangan menunggu masyarakat melapor dulu baru bertindak, tapi harus segera menangkap pelaku yang di duga melakukan kejahatan investasi.

“Wpone mengakui berasal dari Colorado Amerika Serikat berkembang masif di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota yang di perkirakan menembus ratusan ribu orang dengan omset triliunan rupiah,” ujar Henry dalam rilisnya pada Kamis 23 Januari 2025.

Wpone merupakan aplikasi Dompet Digital yang melakukan pemasaran atau pengumpulan dana tanpa ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Henry juga menekankan bahwa investasi bodong seperti money game, robot trading, atau BO (bisnis online) tidak jauh berbeda dengan Judol.

Data menunjukkan bahwa korban investasi bodong selama lima tahun terakhir yang telah melaporkan kerugian hingga Rp130 triliun.

“Namun, jumlah yang tidak terlapor dan tidak melapor bisa jauh lebih besar, bahkan mencapai ribuan triliun rupiah,” tegas Henry.

Dia mengaitkan hal ini dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai berpotensi bocor jika masalah investasi bodong ini tidak segera ditangani.

Henry menyerukan agar Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kebocoran ekonomi ini, mengingat dampak kerusakan nya sangat besar bagi masyarakat dan negara.

Anggota DPD – CWIG Sulawesi Selatan AH mengingatkan kepada Kapolda Sulawesi Selatan untuk menangkap kegiatan World One Pay yang akan di laksanakan pada tanggal 25 Januari ini di Gedung Graha Pena Lantai 19 Makasar Pukul 11:00 – selesai.

“Kami menduga keras ini adalah puncak gunung es untuk merampok uang rakyat setelah itu Scam, karena saat ini sudah batuk batuk Wpone, Withdrawal pilih pilih yang masih buat omset di bayar, ujar AH.

Henry ingatkan dengan tegas sebelum acara tanggal 25 Januari 2025 bagi member member Wpone segera tarik dan selamatkan dana yang sudah masuk sebelum terlambat.

Kasus seperti ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih investasi.

“Saya mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk lebih tegas memberantas praktik penipuan semacam ini,” tutup Henry.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Beroperasi Tanpa Lisensi Bank, CBA Desak OJK Tindak Tegas PT BAT Instrumen Bank

10 Oktober 2025 - 22:24 WIB

Kasus Koperasi BLN Jadi Bukti Gagalnya Pengawasan Negara, CWIG Desak Presiden Prabowo Copot Kepala OJK

9 Oktober 2025 - 20:08 WIB

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Kamis

9 Oktober 2025 - 11:06 WIB

Populer KEUANGAN