INAnews.co.id, Jakarta– Prof. Dr. M. Syafi’i Antonio mengkritik keras generasi muda yang disebut “strawberry generation” – generasi rapuh seperti stroberi yang mudah layu. Dalam ceramahnya, ekonom syariah ini memberikan formula konkret meraih kesuksesan.
“Banyak anak muda ingin sukses, bikin statement awal tahun yang muluk-muluk, tapi program hariannya tidak mendukung. Faktor paling menentukan sukses adalah jadwal program harian,” tegas Antonio, Ahad, di channel YouTube-nya.
Meskipun berusia 58 tahun, Antonio mengaku masih membuat jadwal harian detail: sebelum subuh ngapain, bada subuh ngapain, jam 7-9 ngapain, dan seterusnya sepanjang hari.
Antonio menyebut harga yang harus dibayar untuk sukses: mengurangi Netflix, screen time, WhatsApp, Facebook, TikTok, bangun malam, disiplin baca 2 jam sehari, menguasai 10 vocabulary dan 10 mufradat per hari, plus menghafal Quran 1 jam sehari.
“Sukses harus dibayar dengan kedisiplinan dan ketekunan. Jika ingin sukses tapi habis pakai TikTok, artinya antara keinginan dengan program harian tidak nyambung,” kritiknya.
Antonio juga menyoroti kebiasaan generasi muda yang mudah berpindah sebelum menyelesaikan komitmen. “Kuliah pindah-pindah kampus, kerja gonta-ganti, bisnis belum selesai sudah ganti lagi. Prinsipnya: man tsabata nabata – siapa yang tekun akan tumbuh.”






