INAnews.co.id Bitung – Skandal perizinan dan mafia BBM Bio solar ilegal kembali menunjukan wajah aslinya. PT Ordo Pratama Optimal kini disorot tajam karena diduga kuat menjadi pemain utama dalam penimbunan dan pemasaran BBM ilegal di Sulawesi Utara. Sabtu, (06/09/2025)
Perusahaan ini diketahui sudah beberapa kali melakukan pemalsuan dokumen dan disebut-sebut tak punya izin niaga umum yang sah, melainkan hanya bersembunyi di balik izin PT Dinar. Dengan berkedok sebagai agen transportasi, PT Ordo menjalankan bisnis gelap yang sebenarnya dengan membeli BBM dari gudang penimbunan ilegal, lalu memasarkan kembali ke lapangan dengan harga mencekik.
Inilah wajah nyata mafia BBM. PT Ordo Pratama Optimal bukan sekadar perusahaan nakal, dan merugikan Negara dari segi pajak melainkan diduga dalang di balik kelangkaan dan carut-marut distribusi BBM di daerah yang bersembunyi dibalik PT Dinar. Modusnya jelas: pinjam bendera izin perusahaan lain, kamuflase transportasi, lalu kendalikan peredaran BBM ilegal.
Lebih mengejutkan lagi, Ronaldo Budiman selaku pemilik bukannya menjelaskan, malah memilih sikap arogan. Informasi di lapangan menyebut ia menantang sejumlah jurnalis, dengan gagah menunjukan dokumen yang katanya izin lengkap. Tetapi ketika diperiksa, dan dilakukan penelusuran lebih dalam, dokumen itu hanyalah profil perusahaan tanpa ijin dari BPH Migas, PT Ordo. Sebuah kebohongan yang terang-terangan.
Desakan publik kini mengarah keras ke BPH Migas. Jika izin PT Dinar tidak segera dicabut, maka jelas ada pembiaran terhadap mafia energi. “Ini bukan soal izin bodong lagi, ini soal mafia BBM yang dengan leluasa menimbun dan menjual bahan bakar ilegal. Kalau BPH Migas diam, artinya mereka ikut main,” tegas seorang aktivis publik di Sulut.
Kasus PT Ordo adalah potret telanjang betapa mafia BBM beroperasi di depan mata. Bersembunyi di balik izin palsu, berkamuflase jadi agen transportasi, tapi sesungguhnya mengendalikan bisnis kotor yang merampok hak masyarakat. Publik kini menunggu: apakah BPH Migas dan aparat hukum berani membongkar, atau justru tunduk pada permainan licik para bandar energi ini.