INAnews.co.id, Jakarta– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin, 13 Oktober 2025, dibuka dengan tekanan melemah signifikan. Pukul 09.00 WIB, IHSG tercatat anjlok 118,28 poin atau 1,31 persen ke level 8.153,88, setelah Jumat lalu menutup pekan dengan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah alias all time high (ATH) di level 8.257,86.
Penurunan IHSG ini dipengaruhi oleh sentimen negatif dari ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas setelah ancaman kebijakan tarif baru dari Presiden Donald Trump. Kondisi pasar global yang bergejolak tersebut turut membebani laju bursa saham domestik.
Sepanjang perdagangan pagi ini, sebanyak 83 saham menguat, sementara 402 saham melemah dan 150 saham stagnan. Indeks sektoral juga kompak turun, dengan sektor keuangan melemah paling dalam sekitar 1,13 persen, diikuti sektor perindustrian dan transportasi yang turun masing-masing 0,98 persen dan 0,79 persen.
Nilai transaksi pagi ini mencapai sekitar Rp 1,88 triliun dengan volume perdagangan saham yang mencapai 2,24 miliar lembar saham. Saham-saham blue chip terutama sektor perbankan dan emiten besar mengalami koreksi, sementara saham-saham tambang emas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) justru melesat 3,02 persen.
Para analis memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif pekan ini dengan kisaran support di level 8.000 hingga 8.150 dan resistance di kisaran 8.270-8.300, sambil mencermati data ekonomi global dan sikap The Fed yang akan memberikan pidato penting pekan ini. Demikian dikutip berbagai sumber.*