INAnews.co.id, Jakarta– Program unggulan Prabowo-Gibran, Makan Bergizi Gratis (MBG), menghadapi paradoks: awareness sangat tinggi tapi kepuasan masih moderat. Survei Indikator menunjukkan 94% warga tahu program ini, namun hanya 55,7% yang puas.
Alasan kepuasan mencakup meringankan beban orang tua (13,3%), program berjalan baik (13%), dan anak dapat gizi baik (11,3%). Namun, keluhan juga mengalir: 33,4% pengkritik menyebut banyak kasus keracunan, 9,7% menilai anggaran bisa dialihkan, dan 9,2% menganggap program bisa diganti uang tunai.
Meski begitu, mayoritas (61%) menginginkan program dilanjutkan. “Ini program ambisius yang perlu evaluasi berkala untuk memastikan efektivitasnya,” kata peneliti Indikator.
Data menunjukkan 34,4% keluarga memiliki anggota penerima MBG, sementara 7,9% terlibat dalam rantai pekerjaan program (dapur, pengiriman, pemasok bahan baku).
Program ini terbukti berdampak positif pada kepuasan terhadap presiden: 90,1% yang puas dengan MBG juga puas dengan Prabowo, dibanding hanya 63,6% pada kelompok yang tidak puas dengan MBG.






