INAnews.co.id, Jakarta– Dalam pernyataan yang mengejutkan, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melalui presidennya Said Iqbal menyatakan akan menghentikan aksi demonstrasi dan memberikan dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini diambil setelah pertemuan di Istana dengan berbagai tokoh.
“Buruh dalam waktu beberapa waktu ke depan tidak akan melakukan aksi dulu, sampai kita memandang perlu kondisi sudah kondusif,” tegas Said Iqbal dalam konferensi pers, Senin (15/9/2025).
Sikap ini menandai perubahan drastis dari serikat buruh yang selama ini dikenal vokal mengkritik kebijakan pemerintah. KSPI kini bahkan menyatakan akan “melawan” pihak-pihak yang berusaha melemahkan pemerintahan Prabowo.
Said Iqbal dengan tegas mengecam tindakan anarkisme dalam demonstrasi, namun di sisi lain memberikan ruang bagi pemerintah dengan menyatakan “demonstrasi boleh tapi harus konstitusional.”
Pernyataan ini menjadi ironi mengingat KSPI adalah salah satu organisasi yang kerap menggunakan aksi massa sebagai pressure terhadap pemerintah dalam memperjuangkan hak buruh.
Dalam pernyataannya, Iqbal memuji berbagai program Prabowo seperti program 3 juta rumah yang “walaupun belum berjalan tapi kebijakannya sudah disiapkan” dan kenaikan upah minimum 6,5 persen setelah 10 tahun stagnan.
Namun, dukungan terhadap kebijakan yang masih berupa wacana ini menimbulkan pertanyaan tentang independensi serikat buruh dalam mengawasi janji-janji politik.






