Menu

Mode Gelap
Pembagian Penguasaan Anggaran Pusat dan Daerah Tidak Seimbang ASPEK Indonesia Usulkan Upah Minimum 7 Juta Elit NasDem Ini Akan Loncat ke PSI 10 November? CWIG Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Presiden Prabowo BPJPH Engagement Rate Tertinggi di Medsos Hasil Riset Digital Public Perception 2025 Proyek Jalan Airmadidi Amburadul: Beton Rontok Ditekan Jari, Pekerja Ungkap Perintah Atasan, Satker Bungkam, Korupsi Menganga?

POLITIK

Kabinet Merah Putih Terkuat Sejak Era Orde Baru

badge-check


					Foto: Presiden Prabowo menyebutkan nama-nama menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Ahad (20/10/2024) malam/tangkapan layar Perbesar

Foto: Presiden Prabowo menyebutkan nama-nama menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Ahad (20/10/2024) malam/tangkapan layar

INAnews.co.id, Jakarta– Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo memiliki 11 politisi berlatar belakang militer menduduki posisi menteri dan wakil menteri, jumlah terbesar sejak era reformasi.

YLBHI mencatat besarnya kekuasaan faksi militer di lingkaran eksekutif ini menjadi konsekuensi dari kontrol berlebihan TNI terhadap ruang-ruang sipil.

Mereka adalah: Menko Polkam Budi Arie Setiadi, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menlu Sugiono, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, Wamenko Polkam Lodewijk Fiederich Paulus, Wamen Setneg Bambang Eko Suharyanto, Wamenhan Donny Ermawan, Wamen KKP Didit Herdiawan, Wamen ATR-BPN Ossy Dermawan, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

“Ini masalah serius. Hingga kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, posisi menteri pertahanan pun tak diisi oleh orang dengan latar belakang militer,” kritik YLBHI dalam siaran persnya, Sabtu (4/10/2025).

Dominasi militer juga terlihat di BUMN. Direktur Bulog dijabat militer aktif, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya (kini digantikan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani). Komandan Satgas Swasembada Pangan juga Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, sementara di daerah dijabat komandan Kodim setempat.

Siapnya militer mengambil alih ruang sipil ini tidak terlepas dari struktur komando teritorial yang kini malah diperkuat dengan pembentukan Kodam baru di setiap provinsi.

“Pemerintah berbalik arah dari cita-cita reformasi yang memandatkan dihapuskannya negara di dalam negara,” tegas YLBHI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Pembagian Penguasaan Anggaran Pusat dan Daerah Tidak Seimbang

20 Oktober 2025 - 07:54 WIB

ASPEK Indonesia Usulkan Upah Minimum 7 Juta

20 Oktober 2025 - 06:48 WIB

Elit NasDem Ini Akan Loncat ke PSI 10 November?

20 Oktober 2025 - 05:45 WIB

Populer NASIONAL