INAnews.co.id, Jakarta– Pada perdagangan Kamis (9/10/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif dengan kecenderungan penguatan di awal perdagangan. Rupiah dibuka pada level Rp16.500 per dolar AS, menguat 0,33% dari penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp16.555 per dolar AS.
Meski demikian, sepanjang hari nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp16.570 sampai Rp16.620 per dolar AS dengan sentimen pasar yang masih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi AS, terutama terkait risiko penutupan pemerintah yang sudah memasuki pekan kedua. Penutupan tersebut memberikan ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada pelemahan dolar AS dan menguntungkan rupiah dan mata uang emerging market lainnya.
Indeks dolar AS pada Kamis pagi berada pada zona koreksi di level 98,760 setelah mengalami kenaikan beberapa hari sebelumnya. Sentimen global lain yang memengaruhi rupiah adalah dinamika politik di beberapa negara seperti Prancis dan Jepang, yang menekan nilai euro dan yen, serta risiko inflasi dan kebijakan moneter AS yang masih diwaspadai pasar.
Secara keseluruhan, penguatan rupiah ini didorong oleh harapan pasar akan penurunan suku bunga The Fed pada akhir tahun dan kondisi global yang mengalihkan minat investor ke aset berisiko, termasuk rupiah.
Nilai tukar rupiah ditutup dengan sedikit pelemahan sekitar 0,07% ke Rp16.573 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (8/10), dan diproyeksikan hari ini akan bergerak dalam kisaran Rp16.570-Rp16.620 per dolar AS. Demikian dikutip berbagai sumber.*