INAnews.co.id, Jakarta– Menilai lobi dan konsep tak digubris, Partai Buruh dan KSPI mengumumkan rencana aksi besar-besaran yang akan berlangsung dari Oktober hingga Desember 2025. Rencana ini merupakan eskalasi untuk mendesak dua tuntutan utama: kenaikan upah dan pengesahan RUU Kepenagakerjaan baru.
Said Iqbal memaparkan peta jalan aksi yang terstruktur dalam empat gelombang. Aksi Daerah (23 Okt – 30 Des 2025): Bergelombang di 38 provinsi dan 300+ kabupaten/kota, mendatangi kantor gubernur dan bupati/wali kota.
Aksi Nasional (30 Okt 2025): Aksi serentak di seluruh Indonesia, berpusat di Istana Negara dan/atau DPR RI. Diperkirakan puluhan ribu buruh akan turun ke jalan.
Aksi Pusat (10 Nov 2025): Aksi terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek. Mogok Nasional (Tanggal TBA): Puncak aksi dengan mengerahkan 5 juta buruh dari 5.000 pabrik untuk menghentikan produksi secara nasional.
“KLA: Konsep, Lobby, Aksi. KLA Project. Konsep sudah, lobby sudah, maka yang terakhir: aksi,” ujar Said Iqbal menjelaskan strateginya dalam konferensi pers, Kamis (23/10/2025).
Ia menegaskan semua aksi akan dilakukan secara damai, tertib, konstitusional, dan hanya diikuti oleh anggota buruh tanpa melibatkan elemen lain.






