INAnews.co.id, Jakarta– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa pelaku penyerangan di sebuah sekolah menggunakan senjata mainan yang telah dimodifikasi. Pengungkapan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
“Kita temukan jenis senjatanya adalah senjata mainan. Ada tulisan-tulisan tertentu dan itu juga menjadi bagian yang kita dalami untuk mendalami motif,” ungkap Kapolri.
Insiden tersebut mengakibatkan puluhan siswa menjadi korban. Di awal kejadian, jumlah korban mencapai 50 hingga 60 orang. Namun, Kapolri menyampaikan kabar menggembirakan bahwa hingga saat ini belum ada korban yang meninggal dunia.
“Alhamdulillah sudah dibuatkan pos komando dan korbannya saat ini sudah bisa berangsur-angsur pulang. Ada dua orang yang saat ini sedang dilaksanakan operasi,” jelasnya.
Salah satu dari dua korban yang menjalani operasi adalah terduga pelaku yang juga merupakan pelajar dari sekolah yang sama. Saat ini, pelaku tengah menjalani perawatan intensif sambil menunggu proses penyidikan lebih lanjut.
Terkait motif, Kapolri mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang mengumpulkan berbagai informasi, termasuk dugaan yang beredar di media sosial bahwa pelaku merupakan korban perundungan (bully).
“Untuk motif, saat ini memang sedang kita dalami. Berbagai macam informasi tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat,” katanya.
Tim gabungan dari Polda Metro dan Densus 88 saat ini tengah melakukan pendalaman terhadap identitas pelaku, lingkungan pelaku, termasuk pemeriksaan di rumah pelaku. Kapolri menjanjikan akan menginformasikan hasil penyelidikan secara lengkap setelah proses penyidikan tuntas.
“Semuanya akan kita jelaskan setelah semua informasi-informasi, temuan-temuan di lapangan, hasil penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut lengkap,” tutup Kapolri.






