INAnews.co.id, Jakarta– Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat menyatakan dukungannya terhadap rencana pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap dalang sebenarnya di balik kerusuhan yang menewaskan 10 orang termasuk Afan Kurniawan.
“Sekarang semua orang mengharapkan TGPF, civil society. Dan ternyata itu direspon baik sama DPR melalui Profesor Dasco, sama presiden sudah mulai dibuka kemungkinan,” ujar Jumhur dalam wawancara dengan Refly Harun, Selasa.
Menurut Jumhur, TGPF diperlukan karena penegakan hukum tidak lagi menjadi monopoli kepolisian. “Jadi dia boleh ke mana saja, termasuk memeriksa Refly Harun juga boleh,” tambahnya.
Jumhur mengkhawatirkan maraknya provokasi di media sosial yang mengancam keselamatan para aktivis kritis. “Bagaimanapun kan kita tidak pernah membiarkan atau membolehkan orang menjarah, mendatangi rumah pribadi,” tegasnya.
Sebagai alternatif, Jumhur bahkan mengusulkan copot Kapolri sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi yang terjadi di berbagai daerah. “Yang mati ada di Jogja, ada di Makassar, ada di Palembang, ada di Medan. Penanggung jawab seluruh Indonesia ini Kapolri,” kritiknya.