Menu

Mode Gelap
Kekecewaan PPP kepada Jokowi Jelang Pemilu 2024 Diungkap Mardiono Kepuasan Publik Melalui Survei terhadap Kinerja Gibran Dinilai Mengada-ada Rupiah Rabu Melemah IHSG BEI Rabu Melemah Harga Emas Turun Drastis Hari Rabu Pemutihan Tunggakan BPJS Harus Berkeadilan

POLITIK

Kepuasan Publik Melalui Survei terhadap Kinerja Gibran Dinilai Mengada-ada

badge-check


					Foto: Rocky Gerung/tangkapan layar Perbesar

Foto: Rocky Gerung/tangkapan layar

INAnews.co.id, Jakarta– Pengamat politik Rocky Gerung mempertanyakan kredibilitas survei Poltracking yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencapai 71,4 persen. Ia menilai angka tersebut “too good to be true” atau terlalu mengada-ada.

Dalam dialog dengan Hersubeno Arief di kanal YouTube “Rocky Gerung Official” pada Rabu (22/10/2025), Rocky menyatakan kejanggalan mencolok ketika membandingkan hasil survei Poltracking dengan lembaga riset lainnya. Celios memberikan skor 3 dari 10, sementara Indo Barometer (IPO) memberi nilai 2,9—jauh berbeda dengan Poltracking yang mencapai 71,4 persen.

“Bagaimana mungkin hasilnya sangat berbeda jauh padahal pengambilan datanya dalam waktu berdekatan di bulan Oktober?” tanya Hersubeno mempertajam diskusi.

Rocky Gerung secara tegas menduga ada operasi besar untuk merawat elektabilitas Gibran menjelang Pilpres 2029. Menurutnya, lembaga survei tertentu “digaji untuk memelihara elektabilitas” sang wakil presiden yang diprediksi memiliki ambisi menjadi presiden di kemudian hari.

“Kita mulai mencurigai bahwa lembaga survei ini memang digaji untuk memelihara elektabilitas Mas Gibran. Publik tahu apa yang disebut kasak-kusuk di lembaga survei,” ujar Rocky.

Ia mempertanyakan dasar prestasi apa yang dimiliki Gibran selama menjabat. “Selama ini kita hanya mendengar gunting pita, pidato kecil di sana-sini. Tetapi tidak ada tugas khusus yang terlihat dikerjakan, seperti mengawasi pembangunan atau koordinasi dengan menteri-menteri teknis,” kritik Rocky.

Rocky mengingatkan bahwa publik masih menyimpan ingatan tentang pelanggaran etik dalam proses pencalonan Gibran sebagai wakil presiden, termasuk yang pernah diungkapkan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman—yang juga merupakan ipar Presiden Jokowi.

“Bagaimana mungkin ada prestasi wapres tiba-tiba melonjak 80 persen? Itu konyol dalam metodologi. Lembaga survei pasti memanipulasi dasar metodologi sehingga kondisi etik diabaikan,” tegasnya.

Menurutnya, selama pelanggaran etik tersebut masih tertanam di benak masyarakat—mulai dari ibu-ibu, mahasiswa BEM, hingga jurnalis—maka survei kepuasan setinggi itu sulit dipercaya.

Rocky juga menganalisis strategi politik mantan Presiden Jokowi yang diduga tengah mempersiapkan Gibran sebagai calon presiden 2029 melalui berbagai instrumen, termasuk buzzer, lembaga survei, dan rencana pembentukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru.

“Presiden Jokowi punya kepentingan politik yang hendak diselenggarakan melalui keluarganya. Akan dibuat partai PSI yang isinya ada keluarga, dan calon presiden 2029 sudah pasti Gibran,” ungkap Rocky.

Ia menduga Jokowi memiliki kekhawatiran akan nasib politiknya di masa depan, mengingat berbagai negara di Asia seperti Bangladesh, Nepal, dan Maroko mengalami gejolak pascakepemimpinan otoriter. “Bayang-bayang itu ada, sehingga Jokowi mempersiapkan Gibran dengan mengandalkan peralatan yang masih dikuasai: opini publik, buzzer, dan lembaga survei,” katanya.

Terkait Pilpres 2029, Rocky memprediksi Presiden Prabowo Subianto tidak akan lagi menggandeng Gibran sebagai pasangan. “Di kalangan Gerindra sendiri, kader tersedia. Pasti bukan Gibran yang akan menjadi wakil presiden,” tegasnya.

Rocky menilai sejumlah tokoh potensial mulai bermunculan untuk Pilpres 2029, termasuk Dedi Mulyadi, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, hingga aktivis muda yang kini terjun ke politik seperti Budiman Sudjatmiko.

“Biarkan potensi itu tumbuh dalam rasionalitas, bukan melalui lembaga survei yang disogok untuk membesar-besarkan seseorang,” tutup Rocky Gerung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Kekecewaan PPP kepada Jokowi Jelang Pemilu 2024 Diungkap Mardiono

22 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Rupiah Rabu Melemah

22 Oktober 2025 - 11:03 WIB

Rupiah

IHSG BEI Rabu Melemah

22 Oktober 2025 - 10:59 WIB

IHSG dalam pekan ini diperkirakan masih akan tertekan oleh sejumlah sentimen. (Al Sattar/ foto Istimewa).
Populer INDAG