INAnews.co.id, Jakarta– Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa pagi sedikit melemah, diperdagangkan di level Rp16.584 per dolar AS, turun tipis 0,006 persen dibanding posisi akhir perdagangan kemarin di Rp16.583 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, sentimen pasar dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober 2025. Indeks dolar AS menguat 0,76 persen menjadi 98,46, sehingga memberikan tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Mata uang Asia lainnya juga umumnya melemah terhadap dolar AS pagi ini, seperti yen Jepang turun 1,87 persen dan won Korea 0,53 persen. Sementara itu, ringgit Malaysia dan peso Filipina melemah masing-masing 0,19 persen dan 0,83 persen.
Pengamat pasar menilai ketidakpastian politik AS akibat kegagalan Senator meloloskan proposal pengeluaran pemerintah turut membebani rupiah. Namun, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed memberikan sedikit harapan penguatan rupiah dalam jangka menengah.
Secara keseluruhan, nilai tukar rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan potensi penutupan di kisaran Rp 16.530 hingga Rp 16.580 per dolar AS pada hari ini.*