INAnews.co.id, Jakarta– Sektor pertanian Indonesia memasuki era keemasan, mencatatkan sejumlah rekor bersejarah yang diumumkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Kamis (9/10/2025). Amran bangga menyatakan bahwa sektor pertanian kini menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi pertama di Indonesia, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kinerja fantastis ini ditopang oleh beberapa indikator kunci:
Produksi Beras Melonjak: Produksi naik 4 juta ton dari 30 juta ton menjadi proyeksi 34 juta ton, menempatkan Indonesia di urutan kedua kenaikan produksi terbesar dunia.
Kesejahteraan Petani Membaik: Nilai Tukar Petani (NTP) melampaui target Kemenkeu (110%), mencapai 124,36 persen, bukti peningkatan kemakmuran petani.
Deflasi Beras di September: Beras mengalami deflasi 0,13% di bulan September—bulan yang seharusnya menjadi masa paceklik. Ini adalah anomali positif yang terjadi pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
Stok Beras Tertinggi: Cadangan beras pemerintah mencapai 4,2 juta ton, stok tertinggi dalam sejarah kemerdekaan Indonesia sejak Bulog berdiri tahun 1967.
Selain itu, Amran juga menyoroti keberhasilan deregulasi distribusi pupuk yang dipangkas dari 145 regulasi menjadi hanya tiga langkah, memastikan pupuk lebih cepat sampai ke petani. Pemerintah juga tengah menggeber program hilirisasi komoditas seperti kelapa, kakao, dan lada, yang diprediksi dapat mendatangkan devisa hingga Rp1.200 triliun per tahun dari kelapa saja, jika diolah menjadi produk turunan.