Menu

Mode Gelap
Kebingungan Kepala Daerah: Tunduk ke Pemerintah atau Ketua Partai? Kada Mulai Korupsi di Tahun Ketiga untuk Siapkan Dana Pemilu? Ganti Menteri Ganti Kebijakan, Kritik Keras untuk Kementerian Pendidikan Keteladanan Langka Prabowo di Mata Pakar Indonesia Era Soeharto Bisa Dikelola Seperti Singapura Investor Pilih Vietnam Ketimbang Indonesia, Mengapa?

EKONOMI

Pemerintah Pastikan Kondisi Ekonomi Nasional Tetap Solid di Tengah Dinamika Global

badge-check


					Foto: Airlangga Hartarto-Purbaya Yudhi Sadewa/tangkapan layar Perbesar

Foto: Airlangga Hartarto-Purbaya Yudhi Sadewa/tangkapan layar

INAnews.co.id, Jakarta– Pemerintah memastikan kondisi perekonomian nasional tetap solid di tengah dinamika global. Sejumlah indikator utama menunjukkan tren positif dan menjadi bukti bahwa daya tahan ekonomi Indonesia masih kuat.

“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik dan beberapa indikator-indikator terkait dengan konsumsi misalnya indeks konsumen juga masih di atas 100 (sampai) 115. Ritel juga baik 5,8 (persen), PMI (Purchasing Managers Index) 50,4,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 29 Oktober 2025, dilansir kanal YouTube Setpres.

Airlangga menjelaskan bahwa tren positif juga terlihat pada sektor investasi dan konsumsi masyarakat. Airlangga menjelaskan bahwa realisasi investasi nasional telah mencapai Rp1.434,3 triliun, sementara Mandiri Spending Index naik hingga 297 menjelang akhir tahun, sejalan dengan kinerja perbankan yang juga meningkat.

Dari sisi produksi, Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah telah mencatat adanya peningkatan pada utilisasi kapasitas industri yang menandakan kegiatan ekonomi terus bergerak. Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun. “Kemudian dari segi produksi, utilisasi produksi juga meningkat,” ujar Airlangga.

Dalam ratas tersebut, Airlangga mengatakan bahwa dibahas juga kelanjutan berbagai program unggulan lintas sektor yang akan diterapkan pada tahun 2026. Regulasi pendukung telah disiapkan untuk memastikan kesinambungan program prioritas nasional.

“Ini relatif regulasinya sudah disiapkan seperti PPH final untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sampai 2027. Kemudian PPH 21 (Pajak Penghasilan-21) untuk pariwisata dan padat karya. Kemudian PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) untuk sektor perumahan dan juga penerima diskon Iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian),” jelasnya.

Airlangga mengatakan Kepala Negara juga memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah program strategis di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Pemerintah menegaskan pentingnya kesinambungan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

“Bapak Presiden juga melihat dan mendengarkan program-program di berbagai sektor termasuk di sektor pertanian misalnya untuk program terkait dengan hilirisasi. Di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) terkait dengan revitalisasi tambak pantura yang 20 ribu hektare. Pengembangan tambak udang terintegrasi di NTT (Nusa Tenggara Timur). Modernisasi kapal dan juga terkait dengan program MBG (Makan Bergizi Gratis),” kata Airlangga.

Airlangga menegaskan bahwa seluruh kementerian telah menyampaikan laporan mengenai program unggulan masing-masing dan akan terus memantau pelaksanaannya hingga akhir tahun. Pemerintah berkomitmen memastikan bahwa setiap kebijakan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

“Jadi hampir seluruh kementerian berbicara untuk terkait dengan program-program yang diandalkan oleh Bapak Presiden dan program ini juga dimonitor untuk sampai akhir tahun 2025 ini,” pungkas Airlangga.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Kebingungan Kepala Daerah: Tunduk ke Pemerintah atau Ketua Partai?

30 Oktober 2025 - 20:07 WIB

Kada Mulai Korupsi di Tahun Ketiga untuk Siapkan Dana Pemilu?

30 Oktober 2025 - 19:05 WIB

Ganti Menteri Ganti Kebijakan, Kritik Keras untuk Kementerian Pendidikan

30 Oktober 2025 - 18:03 WIB

Populer NASIONAL