Menu

Mode Gelap
Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Diresmikan, Prabowo Sebut Simbol Kerukunan Wamen PU Menerima Kunjungan Kepala Kantor Perwakilan JICA Takeda Sachiko 12 Isu Reforma Agraria Diutarakan BEM Unpad ke Kementerian ATR/BPN Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian Soroti Peran UMKM Pertumbuhan Desa Cerdas Belum Banyak, Hanya 14 Ribu Menteri PU Fokus Laksanakan Program 2025 usai Presiden Menyerahkan DIPA dan TKD

POLITIK

Aktivis Jakarta Harap KPU dan Bawaslu Netral di Pilkada DKI Jakarta

badge-check


					Aktivis Jakarta Harap KPU dan Bawaslu Netral di Pilkada DKI Jakarta Perbesar

INAnews.co.id, Jakarta – Proses pencoblosan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta telah selesai dilaksanakan hari Rabu 28 November 2024 berjalan sukses.

Hasil Quikcount LSI Paslon 1 Perolehan 39.18% . Paslon 2 Perolehan 10.68% dan Paslon 3 Perolehan 50.14% dengan demikian untuk sementara Paslon 3 unggul.

Menanggapi hal ini Aktivis Jakarta yang didalamnya terdiri Ormas, LSM dan Media menyoroti hasil Quikcount LSI (Lembaga Survey Indonesia) tersebut sehingga perlu mengawal jalan nya perhitungan suara di KPU dan Bawaslu DKI.

Amos Hutauruk selaku perwakilan dari Aktivis Jakarta menyampaikan apresiasi dalam pelaksanaan yang berjalan tertib dan damai.

Namun , Amos juga menekankan pentingnya peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tetap menjaga netralitas dan profesionalisme selama tahapan berikutnya, termasuk penghitungan suara.

“Kami mengapresiasi kerja keras Bawaslu dan KPU sejauh ini, tetapi proses ini belum selesai. Kami mendorong agar kedua lembaga ini menjaga independensi, serta memastikan tidak ada intervensi dari pihak mana pun,” ujar Amos, salah satu aktivis yang tergabung dalam Aktivis Jakarta.

Ditempat yang sama Harun aktivis dari Forum Kota (Forkot) juga ikut menyoroti hasil dari Quikcount LSI tersebut, Ia mengingatkan agar semua pihak untuk menerima hasil Pilkada dengan sikap demokratis.

“Mari kita tunggu hasil resmi dari KPU tanpa spekulasi yang dapat memecah belah masyarakat. Jika ada dugaan pelanggaran, gunakan jalur hukum yang sesuai,” tambah Harun.

Selain itu, Aktivis Jakarta meminta aparat keamanan untuk tetap waspada terhadap potensi kericuhan pasca pengumuman pemenang.

“Pilkada adalah pesta demokrasi, bukan ajang konflik. Kami berharap semua pihak menghormati hasil pemilu dan menjaga kedamaian Jakarta,” ujar Harun.

Bawaslu dan KPU diharapkan tetap melibatkan masyarakat dalam pengawasan tahapan selanjutnya agar transparansi terjaga.

Dengan kerja sama semua pihak, Pilkada DKI Jakarta dapat menjadi contoh demokrasi yang sehat dan adil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Wamen PU Menerima Kunjungan Kepala Kantor Perwakilan JICA Takeda Sachiko

13 Desember 2024 - 17:15 WIB

Pertumbuhan Desa Cerdas Belum Banyak, Hanya 14 Ribu

13 Desember 2024 - 16:56 WIB

Menteri PU Fokus Laksanakan Program 2025 usai Presiden Menyerahkan DIPA dan TKD

13 Desember 2024 - 16:47 WIB

Populer NASIONAL