INAnews.co.id, Jakarta– Viral di media sosial, X, banjir bandang yang diketahui terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024). Dari sejumlah video yang dilihat INAnews.co.id, salah satunya terdapat mobil dan atau minibus terbawa arus banjir bandang akibat derasnya air.
Dikutip Antara, kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. “Kami masih melakukan pendataan terhadap jumlah kendaraan yang terdampak banjir bandang tersebut, namun informasi yang kami terima ada enam unit minibus yang hilang akibat terseret arus banjir di Kampung Cierih, Desa Datarnangka,” kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna.
Selain itu, untuk jumlah rumah maupun fasilitas lainnya yang terdampak banjir masih dalam pendataan, namun untuk kejadian bencana banjir di Kecamatan Sagaranten ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.
Sama halnya untuk nilai kerugian akibat dampak bencana hidrometeorologi masih dalam perhitungan, namun pihaknya memperkirakan kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
Di sisi lain, pihaknya mengimbau warga untuk selalu waspada karena hujan deras masih turun hingga saat ini yang tidak menutup kemungkinan terjadi banjir bandang susulan. BPBD bersama instansi terkait lainnya sudah menyiagakan petugas di lokasi, selain untuk mendata dampak yang ditimbulkan juga memantau perkembangan bencana.
Dari laporan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sagaranten lokasi banjir tersebut berada di daerah perbatasan antara Kecamatan Sagaranten dengan Pabuaran. Hingga kini banjir masih menggenangi sejumlah rumah warga dan untuk kendaraan yang hanyut akan dievakuasi setelah banjir surut.
Penyebab banjir bandang diduga akibat curah hujan yang tinggi. Durasi hujan juga diduga menjadi penyebabnya—sejak Rabu dini hari.
Selain itu, banjir bandang disebabkan meluapnya Sungai Cikaso.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (5/11) dan Rabu (6/11) mencapai 69 titik.
“Puluhan lokasi bencana itu tersebar di 33 kelurahan, tujuh kecamatan atau di seluruh wilayah Kota Sukabumi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat.
Adapun rincian bencana tersebut banjir limpasan sebanyak 47 titik, longsor 10 titik, rumah roboh satu titik, dinding rumah jebol tiga titik, pohon tumbang dua titik dan tembok penahan tanah (TPT) jebol lima titik.
Menurut Novian pada hari itu, pihaknya menangani bencana di delapan titik, yakni bencana banjir dan longsor di RW 10, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, banjir limpasan di Jalan Pasir Raharja, RW 07, Kelurahan Nanggeleng, longsor di RT 04/14, Perumahan Tanjungsari, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh.
Kemudian TPT jalan jebol di Perumahan Gading PangGon Mas, RW 15, Kecamatan Gunungpuyuh, longsor bantaran sungai di RT 01/02, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, atap sekolah ambruk di SDN Cibeureumhilir I, Kelurahan/Kecamatan Cibeureum, atap ruang guru ambruk di SDN Loasari (belakang kantor Kecamatan Cibeureum) dan longsor di Kampung Ciandam, Kelurahan Cibeureumhilir.