INAnews.co.id, Mojokerto– Menteri Kebudayaan (Menbud) memulai rangkaian kegiatannya di Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, hari ini dengan mengunjungi Petirtaan Jolotundo. Kunjungan ini menegaskan kembali pentingnya situs bersejarah sebagai warisan peradaban Nusantara.
Petirtaan Jolotundo, yang didirikan pada tahun 977 Masehi, setengah abad setelah Mpu Sindok membangun kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Timur, terletak di lereng Gunung Penanggungan. Situs ini dikenal memiliki 16 buah relief cerita yang berawal di sudut timur laut bilik tengah, merefleksikan nilai-nilai budaya, sejarah, kearifan lokal, dan spiritualitas yang mendalam, terutama terkait hubungan manusia dengan alam.
Dalam cuitannya, Selasa (10/6/2025), Menbud menyatakan bahwa sebagai situs cagar budaya, Petirtaan Jolotundo merupakan warisan agung peradaban Nusantara. Ia menekankan bahwa petirtaan, yang erat kaitannya dengan tirtha atau air, perlu terus dirawat, dilestarikan, dan dimanfaatkan.
Pada kesempatan ini, Menteri Kebudayaan juga mendorong upaya pemeringkatan situs bersejarah ini. Peningkatan status diharapkan dapat semakin memperkuat perlindungan dan promosi Petirtaan Jolotundo di kancah nasional maupun internasional.