INAnews.co.id, Gorontalo– Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon meninjau Museum Pendaratan Pesawat Amphibi di Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Rabu (15/10/2025) siang. Kunjungan ini untuk mengenang momen bersejarah pendaratan Presiden Pertama RI Ir. Soekarno yang pertama kali menginjakkan kaki di Gorontalo pada 20 November 1951.
Dalam kunjungan tersebut, Fadli Zon menelusuri jejak perjalanan Bung Karno yang mendarat di Danau Limboto menggunakan pesawat Amphibi Catalina No. PB-504. Saat itu, Presiden Soekarno ditemani sejumlah pejabat tinggi negara termasuk Kepala Departemen Umum Kemendari Soekartono, Paku Alam VIII, Gubernur Jatim Samadikoen, dan Kolonel Bambang Sugeng.
Pidato Monumental tentang Kedaulatan
Momen paling bersejarah dari kunjungan Bung Karno ke Gorontalo adalah pidatonya di “Rapat Raksasa” Tanah Lapang Gorontalo yang dihadiri ribuan rakyat. Dalam pidato tersebut, Soekarno menegaskan sikap tegas Indonesia soal kedaulatan.
“Apa yang disebut oleh Belanda sebagai penyerahan kedaulatan harus dibaca dengan benar sebagai pengakuan kedaulatan. Indonesia berdaulat sejak proklamasi Agustus 1945. Kedaulatan ini diakui pada 27 Desember 1949,” ujar Bung Karno dalam pidato monumentalnya.
Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian, melainkan hasil perjuangan yang kemudian diakui oleh Belanda.
Misi Konsolidasi Persatuan Nasional
Kunjungan Bung Karno ke Gorontalo merupakan bagian dari rangkaian perjalanan ke daerah-daerah timur Indonesia. Sebelumnya, ia secara berurutan mengunjungi Makassar, Ambon, Piru, Saparua, Banda, Tual, Manado, Ternate, Tondano, Poso, dan diakhiri di Bali.
Perjalanan ini dilakukan dalam rangka konsolidasi persatuan dan kesatuan Negara Indonesia pasca pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949. Di setiap daerah yang dikunjungi, Bung Karno memperkuat ikatan nasionalisme dan semangat kebangsaan.
Revitalisasi Museum untuk Generasi Muda
Museum Pendaratan Soekarno yang berstatus sebagai situs cagar budaya ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah. Di dalam rumah persinggahan tersebut, tersimpan foto-foto dokumentasi kedatangan Bung Karno ke Gorontalo, miniatur pesawat Amphibi Catalina No. PB-504, dan barang-barang kuno bersejarah lainnya.
Menbud Fadli Zon menekankan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya, serta menghargai nilai-nilai perjuangan yang telah mewarnai perjalanan bangsa Indonesia.
“Kementerian Kebudayaan mendorong dan mengupayakan kolaborasi dengan semua pihak untuk mengoptimalkan revitalisasi museum agar lebih menarik dan mengikuti perkembangan zaman,” ungkap Fadli Zon.
Revitalisasi ini diharapkan dapat membuat museum lebih menarik bagi generasi muda sehingga semangat juang dan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi penerus.