Menu

Mode Gelap
Suzuki Himbau Pelanggan, Pasca Mudik Bisa Manfaatkan Service Di Bengkel Resmi Viral Salawatan Disertai Joget-joget, Ini Tanggapan Majelis Tarjih Muhammadiyah Revisi UU TNI Berdasarkan Prinsip Demokrasi dan Supremasi Sipil Dewan Pers Menanggapi Rencana Pemberian Subsidi Rumah untuk Wartawan PT MForce Indonesia Gelar Test Drive Ajak Puluhan Media Sambil Halal Bihalal UU TNI Sudah Ditandatangani Presiden Prabowo

EKONOMI

Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Pemerintah dan Pertamina Atasi Tingginya Harga Avtur di Indonesia

badge-check


					Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Pemerintah dan Pertamina Atasi Tingginya Harga Avtur di Indonesia Perbesar

INAnews.co.id, Jakarta – Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia Bambang Soesatyo mendorong pemerintah dan Pertamina untuk segera mencari solusi atas semakin meningkatnya harga avtur di Indonesia. Pada periode Januari-Juni 2022 saja, harga rata-rata avtur di Bandara Internasional Soekarno Hatta telah naik sekitar 55,38 persen. Dari Rp 10.654,98/liter pada Januari 2022, menjadi Rp 16.555,88/liter pada Juni 2022. Sementara pada periode 15-31 Juli 2022, harga Avtur diperkirakan akan kian tinggi mencapai Rp 18.431,28/liter.

“Rata-rata, biaya avtur berkontribusi sekitar 35 sampai 40 persen terhadap biaya operasi pesawat. Tidak hanya mengganggu penerbangan penumpang berjadwal, kenaikan harga avtur yang semakin tinggi ditambah menguatnya kurs dollar juga telah menyebabkan industri penerbangan kargo terkena dampaknya,” ujar Bamsoet di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, perusahaan kargo rata-rata telah menandatangani kontrak selama setahun dengan perusahaan jasa pengiriman dalam negeri untuk mengangkut berbagai muatannya. Namun karena kondisi harga avtur yang terus melejit, membuat industri penerbangan kargo juga menjerit.

“Jangan sampai dampaknya menyebabkan terjadinya pemangkasan lapangan pekerjaan. Terlebih industri penerbangan kargo merupakan bagian dari ekosistem pengembangan ekonomi digital Indonesia yang membantu UMKM memasarkan berbagai produknya secara digital. Sehingga pemasarannya tidak hanya di lokasi sekitar tempatnya berusaha, melainkan bisa menjangkau berbagai wilayah lain dari Sabang hingga Merauke, bahkan hingga ke luar negeri,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, sejak tahun 2021, Indonesia memang telah memproduksi Avtur di dalam negeri sehingga tidak lagi mengandalkan impor. Ironisnya, kadangkala harga avtur di Indonesia justru lebih mahal dibandingkan harga avtur di Malaysia ataupun di Singapura, bahkan jaraknya rata-rata bisa sampai 30 persen. Pertamina harus segera mencarikan solusi agar harga avtur di Indonesia bisa bersaing dengan harga di berbagai negara lainnya.

“Untuk mengantisipasi dampak kenaikan avtur terhadap industri penerbangan penumpang berjadwal dan kargo, pemerintah dalam waktu dekat bisa mengeluarkan kebijakan berupa memangkas biaya-biaya yang menjadi beban para maskapai penerbangan, seperti biaya landing. Sehingga bisa mengurangi biaya operasional pesawat dan memastikan industri penerbangan penumpang berjadwal dan kargo tetap bisa tumbuh,” pungkas Bamsoet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Bank Banten KUB Dengan Bank Jatim , Tetap Buka Kerjasama Dengan Bank Lain

17 April 2025 - 00:41 WIB

Bank Banten RUPSLB dan RUPST, Tetapkan Lima Point dan Jajaran Pengurus

14 April 2025 - 19:33 WIB

Bank Banten Gelar RUPSLB dan RUPST, Sukses Raih Laba Tahun 2024 Rp 39,33 Miliar

14 April 2025 - 15:03 WIB

Populer EKONOMI