Menu

Mode Gelap
Pelayanan Polres Bitung Lambat dan Buruk, Warga Minta Paminal Polda Sulut Periksa Kanit PPA Gerakan Panen Air Hujan Melalui Kolaborasi Multipihak Didukung Kemenko PMK Memperkuat Keamanan dan Infrastruktur IKN Wagub Banten Ahmad Dimyati Membuka Rapat Koordinasi Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Provinsi Banten Harga Emas Antam Selasa Naik Rp5.000 IHSG BEI Melemah karena Sentimen Pasar yang Cenderung Hati-hati

SOSDIKBUD

Bangun Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana, BMKG Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

badge-check


					Foto: dok. BMKG Perbesar

Foto: dok. BMKG

INAnews.co.id, Jakarta– Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan perlunya kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak untuk menjaga keamanan masyarakat dari bahaya bencana alam seperti tsunami dan gempabumi.

Kolaborasi ini menjadi penting karena sejarah membuktikan, bencana alam menjadi ancaman nyata keselamatan masyarakat dunia.

“Kami, Indonesia, Australia, dan India (berkolaborasi) untuk melindungi 25 negara di sepanjang Samudera Hindia,” kata Dwikorita dalam keynote speech Program 8th ABU Media Summit on Climate Action and Disaster Prevention di Ballroom The Sakala Resort Hotel Bali, Selasa (6/8/2024), lewat keterangan resmi.

Lebih lanjut, Dwikorita menekankan perlunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sistematis dalam mentransformasikan bahaya risiko menjadi sebuah ketahanan.

Namun, meskipun pengamatan secara sistematis dilakukan selama 24 jam tanpa henti dengan teknologi canggih, masyarakat masih belum sepenuhnya aman.

Musababnya, diperlukan sosialisasi untuk menyederhanakan bahasa teknologi menjadi bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Misalnya, peringatan dini tsunami dan gempabumi harus menggunakan bahasa sederhana agar masyarakat cepat mengerti dan lebih peduli demi keselamatan bersama.

Perlu diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki banyak ancaman bencana alam. Contohnya adalah gempabumi, tsunami, perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan letusan gunung berapi menjadi bencana multi hazard yang harus ditangani dengan serius jika tidak ingin bantak masyarakat yang terdampak.

Oleh karenanya, untuk menghadapi persoalan tersebut, BMKG bekerasama oleh berbagai pihak seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi persoalan tidak hanya soal ilmu pengetahun namun juga pendidikan dan pemberdayaan untuk memiliki ketahanan di mana tidak ada korban dan keberlanjutan.

“Setelah kita menggunakan teknologi canggih dengan pemodelan observasi berdasarkan data dan informasi sayangnya ada sebagian masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap informasi tersebut.

Jika mereka memiliki akses tersebut, mereka mungkin tidak memahami produk teknologi tinggi karena ada kesenjangan antara teknologi canggih dancara yang sederhana dan biasa,” ujarnya.

Di sisi lain, BMKG terus berupaya untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Salah satunya adalah melalui program Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG)–di mana program ini memungkinkan BMKG dan masyarakat saling bertukar pengetahuan tentang mitigasi bencana alam dari sisi teknologi dan kearifan lokal.

Nantinya, peserta yang telah ikut dapat menjadi perpanjangan tangan BMKG untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di lingkungan terdekat agar seluruhnya dapat memahami peringatan dini untuk membantu sesama dalam menghadapi bencana.

Sementara, dalam upaya publikasi informasi, Dwikorita melihat media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk turut andil.

Media massa

seperti Radio Republik Indonesia (RRI) telah mengambil peran dalam upaya penyebaran informasi mitigasi dan peringatan dini bencana kepada masyarakat yang jangkauannya hingga ke seluruh penjuru negeri.

“Peran media sangat ampuh bagi kita untuk mempercepat sosialisasi yang lebih masif.

Terima kasih kepada RRI yang selama ini terus menerus mendukung kami, membantu kami untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, memberdayakan masyarakat, dan sosialisasi kepada masyarakat Indonesia,” pungkasnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Pelayanan Polres Bitung Lambat dan Buruk, Warga Minta Paminal Polda Sulut Periksa Kanit PPA

9 Juli 2025 - 20:55 WIB

Gerakan Panen Air Hujan Melalui Kolaborasi Multipihak Didukung Kemenko PMK

8 Juli 2025 - 16:54 WIB

Memperkuat Keamanan dan Infrastruktur IKN

8 Juli 2025 - 16:52 WIB

Populer NASIONAL