Menu

Mode Gelap
Jelang Purnatugas, Pj Bupati Ridwan Badallah Pamitan ke Pegawai Pemkab Busel Penumpang KM Fitri-09 Tenggelam di Perairan Tolitoli Berhasil Dievakuasi TNI AL Resmi Prabowo Capres 2029, Partai Negoro Berkonsolidasi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Lanud Sugiri Sukani Kembangkan Peternakan Mandiri Pertemuan Airlangga dengan Komisioner Perdagangan UE Bicarakan Ini Rakernas Partai Buruh 2025 Fokus pada Isu Perburuhan dan Kerakyatan

PENDIDIKAN

Trend Second Account: Realita Vs Personal Branding dalam Dunia PR

badge-check


					Trend Second Account: Realita Vs Personal Branding dalam Dunia PR Perbesar

Trend Second Account: Realita Vs Personal Branding dalam Dunia PR

JAKARTA, INAnews – Dunia sudah bergerak ke arah digital dan seorang public relations berada di garis depan dalam membangun dan menjaga reputasi merek, serta memastikan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak.

Karena itu, menurut Wakil Rektor III Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. Saifulloh, S.Sos., M.Si. menjelaskan bila dalam era digital sekarang ini, penting bagi PR untuk mempertimbangkan keberadaan dan manfaat dari akun sosial media kedua atau “second account”.

Dengan memiliki second account, seorang profesional PR menurut Dr. Saifulloh, dapat fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan pekerjaan mereka dan industri PR.

“Ini memungkinkan mereka untuk membangun keahlian dan kepercayaan dalam topik-topik yang terkait dengan praktik PR tanpa distraksi dari konten pribadi,” lugasnya dalam seminar bertema ‘Trend Second Account: Realita Vs Personal Branding dalam Dunia PR’ yang digelar FIKOM Universitas Moestopo, Senin (18/12/2023).

“PR adalah bidang di mana citra dan reputasi sangat berharga. Dengan memiliki akun sosial media kedua, seorang profesional dapat merawat citra profesional mereka tanpa harus mencampurkan dengan aspek pribadi atau kehidupan sehari-hari,” papar Dr. Saifulloh.

Di sisi lain, HR Practitioner & Content Creator Dinar The HR menjelaskan bahwa bagi seorang Human Resources (HR), sosial media adalah bagian yang sangat penting. Sebab dengan melihat sosial media kandidat, seorang HR dapat menilai keseharian kandidat.

“Sosial media ini penting karena satu dari limat recruiters menolak kandidat setelah melihat sosial media kandidat dan menemukan hal negatif,” katanya.

Karena itulah, perlu dipertimbangkan sebuah akun yang konsisten membicarakan pekerjaan. Associate Director ID COMM, Maytha Andryanna pada kesempatan yang sama juga menjelaskan bila akun kedua dapat menjadi platform di mana seorang profesional PR dapat lebih aktif berinteraksi dengan media, pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.

Hal ini menciptakan kesempatan untuk berkolaborasi, memberikan tanggapan, dan membangun hubungan yang kuat.

“Dengan memisahkan kehidupan profesional dan pribadi melalui akun kedua, seorang profesional PR dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara tanggung jawab pekerjaan dan kebutuhan pribadi. Ini membantu menjaga keberlanjutan dan kesehatan mental,” pungkas Maytha Andryanna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Bantu Peralatan Olahraga Kemenpora dalam Rangka Pengembangan di Sekolah

13 Februari 2025 - 17:59 WIB

Google Dukung Indonesia Melindungi Anak-anak dari Konten Berbahaya

12 Februari 2025 - 16:50 WIB

Strategi Berantas Kemiskinan Mensos Diapresiasi Kampus

11 Februari 2025 - 14:38 WIB

Populer NASIONAL