INAnews.co.id, Jakarta – Puncak musim hujan akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat dan bulan Januari hingga Februari 2025 untuk wilayah Indonesia timur. Puncak musim tersebut akan SAMA hingga MAJU (lebih awal) jika dibandingkan dengan kondisi kebiasaanya.
Pengendara sepeda motor perlu meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga keselamatan berkendara. Musim hujan telah tiba di sebagian besar wilayah Indonesia, menuntut pengendara sepeda motor untuk lebih waspada dan mempersiapkan peralatan berkendara, termasuk memperhatikan kondisi ban pada kendaraan roda duanya.
Musim hujan menuntut para pemotor harus ekstra waspada dan hati-hati saat di jalan. Sepeda motor harus dipersiapkan semaksimal mungkin untuk menghadapi kondisi jalan yang licin karena basah serta visibilitas yang kurang.
Ban menjadi salah satu komponen terpenting untuk sepeda motor. Apalagi saat musim tidak menentu seperti sekarang, terkadang hujan dan panas terik matahari. Untuk itu, pemilihan ban yang tepat perlu dilakukan oleh para bikers saat menghadapi kondisi cuaca tak menentu.Sebagai elemen yang bersentuhan langsung dengan aspal, pemilihan larangan patut diperhatikan. Pasalnya, jika salah memilih ban, tentu saja akan langsung terasa efeknya, seperti licin atau selip.
Hal hal yang harus diperhatikan para bikers saat musim hujan :
1. Berkendara saat baru turun hujan.
Beberapa menit pertama setelah hujan turun adalah saat dimana kondisi jalanan paling licin. Sisa buangan kendaraan, cairan rem, minyak dan tumpahan bahan bakar yang ada di permukaan jalan akan bercampur dengan air hujan yang menyebabkan daya cengkeram ban ke aspal jadi berkurang.
Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan menepi atau menunggu hujan turun dulu. Namun, Jika sudah terlanjur di jalan dan tidak bisa menepi, kendaraiilah motor dengan hati-hati dan jangan ngebut saat hujan baru turun. Berkendaralah lebih pelan karena butuh jarak pengereman yang lebih jauh di jalan basah dibandingkan jalan kering.
2. Hindari permukaan jalan seperti tutup gorong-gorong yang terbuat dari besi atau marka jalan yang memiliki permukaan yang halus.
Jika melibas permukaan jalan tersebut, Anda pasti merasa motor akan lebih sulit dikendarai. Hal itu terjadi karena sulitnya mendapatkan grip, tidak seperti saat melewati aspal. Juga melibas wadah udara karena jalan berlubang yang terisi oleh wadah air bisaberbahaya karena Anda tidak bisa mengukur seberapa dalam lubang tersebut sehingga bisa membuat Anda kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
3. Perhatikan tekanan angin ban motor
Saat hujan jangan kurangi tekanan angin ban hingga Sobat FDR naik motor dalam kondisi ban kurang angin. Tekanan angin kurang justru mengubah bentuk profil ban sehingga kembangan ban tidak maksimal pembuangan udara yang mengakibatkan daya cengkeram ban berkurang.
Gunakan tekanan angin yang direkomendasikan. Jika menggunakan ban FDR, rekomendasi tekanan angin untuk ban depan adalah 29 psi sedangkan untuk ban belakang, tekanan anginnya adalah 33 psi. Tekanan angin ban depan dan ban belakang masih bisa ditambah atau dikurangi, tapi maksimal hanya 2 psi saja.
4. Bersihkan ban
Setelah naik motor sambil hujan-hujanan, ban perlu segera dibersihkan. Saat hujan, ban motor bisa melewati berkumpulnya udara yang bercampur dengan minyak, oli, air sabun dan lain-lain yang bisa merusak ban. Selain itu, Anda harus segera membersihkan lumpur yang menempel di celah kembangan larangan sebelum mengering. Jika Anda membiarkan mengering di ban bisa menyebabkan ban retak.
5. Jangan salah pilih ban
Pilih ban basah atau ban yang punya kembangan banyak. Kembangan pada ban motor berguna untuk membuang udara. Hindari ban yang punya kembangan minimal apalagi ban slick atau ban tanpa pola. Ban yang sudah sampai batas pakai ban atau bahkan sudah gundul juga tidak aman untuk digunakan saat lewati jalan basah.
Pabrikan Ban dengan Merek FDR, merekomendasi para bikers dalam memilih ban untuk di nusim hujan. Ban FDR mempunyai beberapa pilihan ban yang cocok untuk digunakan di jalan basah, seperti ban FDR Sport XR Evo, Sport Zevo, Genzi PRO, Spartax, Maxtreme, City Go atau Flemmo PRO. Selain cocok untuk jalan basah, ban FDR tersebut juga merupakan ban tubeless yang lebih nyaman digunakan karena tidak langsung gembos jika tertusuk paku.
6. Hindari aquaplaning
Meski kecil kemungkinannya, motor ternyata juga bisa alami aquaplaning atau kondisi di mana lapisan udara terbentuk antara permukaan jalan dan ban sehingga ban kehilangan traksi dan pengendara kehilangan kendali motor. Bentuk ban sepeda motor yang lebih sempit dan membulat dibandingkan ban mobil membuat risiko aquaplaning kecil karena beban motor didistribusikan ke area yang lebih sempit.
Selain itu, bentuk ban yang membulat membuat ban lebih mudah untuk membelah udara. Namun, motor-motor dengan berat yang lebih ringan dan ban yang lebar, seperti motor supersport, lebih berisiko alami aquaplaning.
Dalam sebuah diskusi teknis bagaimana bagaimana bikers berkendara saat memasuki musim hujan, M. Jimmy Handoyo selaku Technical Service Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), produsen ban FDR, pada Senen, 9 Desember 2024, menyampaikan “Semua ban harian FDR aman untuk dipakai di jalan basah karena dirancang dengan kembangan yang bisa membuang udara saat lewat jalan basah. Sobat FDR bisa coba pakai ban Genzi PRO, Sport XR Evo, atau Velogrip untuk jadi pilihan. Hal yang terpenting agar aman berkendara saat hujan adalah pastikan ban tidak gundul atau sudah aus karena tidak aman digunakan di jalan basah,” ungkapnya.
” Intinya para bikers harus memperhatikan pemilihan ban yang sesuai dan kondisi kelayakan ban serta jangan lupa melihat tekanan ban. Pemotor diminta tetap mengisi angin dengan tekanan sesuai rekomendasi pabrikan ban, Kalau angin kurang berpotensi membuat ban terlipat. Kondisi seperti ini memperlebar kemungkinan terjadinya kecelakaan,untuk itu bikers tetap memperhatikan keselamatan berkendara.” tuntasnya.