Menu

Mode Gelap
Menko Airlangga Bertemu Secretary Lutnick Sampaikan Proposal Negosiasi Tarif Dody Dorong Kolaborasi Lintas Sektor Terapkan Teknologi IPHA Tingkatkan Produksi Beras Aksi Solidaritas Palestina di Bandung Tolak Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bandung Lautan Palestina Tuntut Hentikan Genosida Komitmen Indonesia-Amerika Perluas Kemitraan Strategis Kemenkes Fasilitasi Vaksinasi Petugas PPIH Tahun 1446H/2025M Cegah Meningitis

PENDIDIKAN

Indonesia Paling Rendah Anggarannya untuk Riset

badge-check


					Foto: Gamal Albinsaid (politisi PKS), dok. ist Perbesar

Foto: Gamal Albinsaid (politisi PKS), dok. ist

INAnews.co.id, Jakarta– Indonesia adalah negara dengan rasio penganggaran riset terhadap PDB paling rendah, yaitu 0,24 persen. Itu disampaikan Anggota DPR dari PKS, Gamal Albinsaid yang mengutip laporan R&D World tahun 2022.

“Negara yang paling tinggi adalah Israel dengan 4,8%. Indonesia peringkat 34 dengan 8,2 milyar USD,” ungkapnya lewat akun X-nya, Rabu (8/1/2025).

“Sebagai gambaran, negara lain US 679,4 milyar USD, China 551,1 milyar USD, Jepang 182,2 milyar USD. Dimana anggaran riset global meningkat 5,43%,” tambahnya.

Standar UNESCO dan World Bank menyatakan negara dengan PDB besar menganggarkan 1 persen dari PDB untuk riset.

“Jika kita merujuk pada data BPS, dimana PDB atas dasar harga berlaku adalah 19,58 kuadriliun. Dengan demikian, dana riset kita seharusnya 195,8 triliun,” ungkapnya lagi.

Selain itu kata dia, kita bisa belajar dari Cina. Dimana dosen menggunakan 70 persen waktunya untuk riset dan sisanya untuk mengajar sehingga mereka bukan hanya menghasilkan lulusan saja tetapi juga menghasilkan ilmu pengetahuan.

“Perusahaannya mengalokasikan 20-30% SDM untuk riset,” katanya.

Di Indonesia malah kata dia, kita saksikan banyak pengajar berada dalam penjara administrasi. Pemasukan kampus berasal dari input mahasiswa, bukan dari riset yang digunakan industri sehingga banyak civitas akademika menjadi sales mahasiswa.

“Dalam hal keberpihakan, kita harus memprioritaskan dosen untuk mendapatkan beasiswa S3. Karena mereka jelas pengabdian dan kontribusinya bagi Indonesia,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Menko Airlangga Bertemu Secretary Lutnick Sampaikan Proposal Negosiasi Tarif

21 April 2025 - 14:18 WIB

Dody Dorong Kolaborasi Lintas Sektor Terapkan Teknologi IPHA Tingkatkan Produksi Beras

21 April 2025 - 14:16 WIB

Bandung Lautan Palestina Tuntut Hentikan Genosida

21 April 2025 - 13:24 WIB

Populer NASIONAL