INAnews.co.id Sulut– Awal Januari 2025 Kapolda Sulut lakukan mutasi besar besaran di jajaran polda diisi para pejabat baru, sebagai penyegaran di tubuh Polda Sulut. Rotasi Pejabat di tubuh Petinggi Polda Sulut diharapkan menjadi pembuka jalan bagi Institusi ini untuk membersihkan diri sesuai dengan instruksi Presiden, Sabtu 11 Januari 2025.
Hal ini mendapat respon yang positif dari Ketua Gabungan Wartawan Indonesia Sulawesi Utara Hendra Tololiu, Hendra mengatakan melalui Pimpinan baru Direktorat Kriminal Khusus sudah seharusnya tegas dalam upaya pemberantasan, Jaringan Sindikat Perdagangan orang yang melibatkan langsung Pejabat teras dan staf pegawai dilingkungan BP3MI Sulut.
“Harusnya Polda Sulut dalam hal ini Dirkrmsus, tegas dalam pemberantasan Kasus Perdagangan Orang yang sudah melibatkan sejumlah oknum pejabat teras dan staf”, ucap Hendra.
Hendra juga menambahkan, kasus tersebut sudah satu Tahun lebih laporan korban dengan bukti bukti yang sangat valid, namun hanya disimpan dengan rapat bahkan mangkrak dalam lemari Penyidik Polda Sulut Subdit 4, kasus Jaringan Sindikat TPPO Terbesar di Indonesia yang berusaha dikaburkan oleh oknum oknum anggota Kepolisian yang diduga kuat mempunyai kepentingan dengan Jaringan sindikat (conflict of interest) mengakibatkan kasus ini jalan ditempat dan para pelaku bebas berkeliaran tanpa adanya penindakan tegas bahkan wara wiri Berkordinasi dengan Polda Sulut dalam hal ini penyidik Subdit 4.
“Saya menduga hal ini ada kepentingan para oknum-oknum penyidik terhadap pejabat yang terlibat dalam kasus TPPO tersebut, karena sampai saat ini kasus tersebut tidak ada perkembangan”, ungkap Hendra.
Di sisi lain menurut Hendra, inilah penyebab bagitu maraknya bahkan Sulut menjadi sarang Sindikat Penjualan Orang bahkan kota Manado menjadi Surga dan ladang bagi Jaringan Sindikat karena pembiaran yang masif dengan setoran setoran uang Jaringan Sindikat kepada Pejabat Teras dan Staf Pegawai BP3MI yang seharusnya menjadi garda Pelindung bagi PMI berbalik menjadi motor perekrut korban.
“Penyebab Sulut menjadi sarang Penjualan Orang, adanya setoran uang kepada sejumlah oknum-oknum pejabat teras dan staf pegawai BP3MI”, beber Hendra.
Lanjut Hendra, “seharusnya ini menjadi Perhatian Khusus Bapak Kapolda karena Korban-korban Jaringan Sindikat TPPO di Sulut luar biasa banyak bahkan sudah menyumbang angka kematian PMI oleh sebab pembiaran tanpa penindakan tegas bagi para Pelaku yang sudah sangat lama berlangsung”, imbuhnya
Ketua Gabungan Wartawan Indonesia Provinsi Sulawesi Utara ini juga mendesak, Kapolda Sulut dan Direskrimsus yang baru untuk segera mengambil alih dan membongkar jaringan sindikat ini sesuai dengan Instruksi Presiden dan juga untuk membersihkan diri Polda Sulut dari Oknum Oknum Polisi yang diduga kuat menjadi pelindung Sindikat dikarenakan kepentingan pekerjaan dengan BP3MI Sulut yang adalah sarang Sindikat ini.
Diketahui bahwa sampai saat ini Jaringan Sindikat Pejabat BP3MI ini masih terus melakukan Perekrutan perekrutan terhadap korban korban yang terpengaruh tipu daya dan hasutan akan hidup yang lebih baik namun pada kenyataannya menghancurkan sendi kehidupan keluarga bahkan sampai meregang nyawa.